Analisis Mutu Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) oleh Bidan Puskesmas di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara

Haeruddin, Muhamad Yumardin and Kartasurya, Martha Irene and NUGRAHENI, SRI ACHADI (2016) Analisis Mutu Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) oleh Bidan Puskesmas di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG.

[img]Microsoft Word
11Kb

Abstract

Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 2016 ABSTRAK Muhamad Yumardin Haeruddin Analisis Mutu Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) oleh Bidan Puskesmas di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara xii + 92 halaman + 12 tabel + 7 lampiran Angka kematian bayi di Kota Baubau dari tahun 2012-2014 cenderung berfluktuasi. Jumlah kematian bayi masih dirasa cukup tinggi, untuk itu Dinas Kesehatan Kota Baubau melakukan program Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) yang didahului dengan pelatihan pada tahun 2012. Setelah dua tahun penyelenggaraan program tersebut, pada tahun 2014 didapatkan jumlah angka kematian bayi sebanyak 314 dari 26.992 kelahiran hidup. Jumlah tersebut meningkat 251 kasus dari tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu pelayanan MTBM di dua Puskesmas wilayah kota Baubau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Informan utama sejumlah 5 orang yaitu bidan pelaksana MTBM. Informan triangulasi 2 orang Kepala Puskesmas dan 4 orang ibu bayi muda. Teknik analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukkan mutu pelayanan MTBM dari aspek struktur di Puskesmas yang cakupan pelayanan MTBMnya tinggi terkendala oleh kurangnya sumber daya manusia dan pendanaan sedangkan Puskesmas yang cakupan pelayanan MTBMnya rendah terkendala oleh kurangnya sumber daya manusia, dana dan sarana prasarana. Dari aspek proses, Bidan di kedua Puskesmas tersebut sudah memahami dan melaksanakan pelayanan MTBM yang sesuai dengan pedoman MTBM seperti penilaan dan klasifikasi, tindakan dan pengobatan, konseling bagi ibu serta pelayanan tingkat lanjut. Dari aspek keluaran, jumlah cakupan dan kepuasan pasien beragam, hal ini dipengaruhi oleh aspek struktur dan proses yang ada di masing-masing Puskesmas. Disimpulkan bahwa cakupan pelayanan MTBM dipengaruhi oleh mutu struktur yang kurang baik yaitu kurangnya sumberdaya manusia, sarana prasarana, serta dana yang tidak tersedia. Disarankan kepada Puskesmas untuk mengikutsertakan bidan dalam pelatihan MTBM dan mengalokasikan pendanaan untuk sarana prasarana kegiatan MTBM. Kata kunci : Analisis Mutu, MTBM, Baubau Kepustakaan : 41 (1980-2015) Diponegoro University Faculty of Public Health Master’s Study Program in Public Health Majoring in Administration and Health Policy 2016 ABSTRACT Muhamad Yumardin Haeruddin Service Quality Analysis of Integrated Management of Young Infants (IMYI) by Midwives at Health Centres in Baubau City in Southeast Sulawesi xii + 92 pages + 12 tables + 7 appendices Infant Mortality Rate (IMR) in Baubau City in the period of 2012-2014 tended to fluctuate and to be higher. Therefore, Baubau City Health Office (CHO) implemented Integrated Management of Young Infants (IMYI) by conducting training in 2012. Two years later, in 2014, IMR was314 of 26,992 live births. It was larger than IMR in 2013 (251 cases). This study was to analyse service quality of IMYI at two health centres in Baubau City. This was a qualitative study. Data were collected by conducting indepth interview and observation. Main informants consisted of five midwives who were IMYI implementers. Informants for triangulation purpose consisted of two heads of health centres and four mothers of young infants. Data were analysed using a method of content analysis. The results of this research showed that service quality of IMYI viewed from the aspect of structure at the health centre with high coverage of IMYI service had some barriers like a lack of human resource, and a lack of budget. In contrast, the health centre with low coverage had some barriers like a lack of human resource, a lack of budget, and a lack of facilities. In the aspect of process, midwives at these both health centres had understood and implemented the IMYI service in accordance with an IMYI guidance like assessment, classification, action, treatment, counselling for mothers, and advanced service. In the aspect of output, coverage and patients’ satisfaction were various. This was influenced by the aspect of structure and process available at each health centre. To sum up, coverage of IMYI service was influenced by quality of structure like a lack of human resource, a lack of facilities, and no budget. Health centre needs to involve midwives in training of IMYI and to allocate budget to provide facilities for IMYI activities. Keywords : Quality Service, IMYI, Baubau Bibliography: 41(1980-2015)

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:Q Science > Q Science (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health
ID Code:50132
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:05 Oct 2016 14:56
Last Modified:05 Oct 2016 14:56

Repository Staff Only: item control page