SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS KEINGINAN MASYARAKAT DI KOTA BEKASI

S U G I A R T O, (2004) SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS KEINGINAN MASYARAKAT DI KOTA BEKASI. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
29Kb

Official URL: http://mpwk.undip.ac.id

Abstract

Perkembangan kota tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan penduduknya, seperti halnya Kota Bekasi yang sampai dengan saat ini jumlah penduduknya telah mencapai 1.708.337 jiwa. Pertumbuhan penduduk yang pesat mengakibatkan munculnya masalah penyediaan pelayanan perkotaan, salah satunya adalah masalah pelayanan persampahan yang masih rendah. Keinginan masyarakat sangat bervariasi, karena setiap individu mempunyai keinginan yang berbeda-beda terutama terhadap kebersihan lingkungannya atas pelayanan persampahan yang diterimanya. Namun secara umum keinginan masyarakat dapat diperoleh dari persepsi lingkungannya sehubungan dengan sistem pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pemerintah. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka rumusan pertanyaan penelitian ini sebagai berikut : a) bagaimana sistem pengelolaan sampah yang dilaksanakan di Kota Bekasi sampai saat ini; b). Bagaimana keinginan masyarakat tentang sistem pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan mengkaji sistem pengelolaan sampah yang diinginkan oleh masyarakat berdasarkan persepsinya terhadap pelaksanaan sistem pengelolaan sampah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksplanatifeksploratif dengan pendekatan survai. Teknik analisis yang digunakan: distribusi frekuensi, korelasi, kontingensi, tabulasi silang, dan service quality. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 100 orang yang diambil dari 3 (tiga) kecamatan yang mempunyai tingkat pelayanan persampahan yang berbeda dengan menggunakan teknik purposive sampling dan simple random sampling. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini antara lain: terdapatnya perbedaan persepsi masyarakat terhadap sistem pengelolaan sampah di ketiga lokasi (kecamatan), masyarakat Kecamatan Bekasi Timur menganggap semua unsur dalam aspek teknik operasional sudah sesuai, masyarakat Kecamatan Bekasi Selatan menganggap semua aspek teknik opersional belum sesuai, sedangkan masyarakat Kecamatan Bekasi Utara menganggap hanya pewadahan dan TPA yang sudah sesuai dengan keinginan mereka. Secara umum persepsi masyarakat tentang pelaksanaan sistem pengelolaan sampah belum sesuai dengan keinginan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata kesenjangan antara skor persepsi dengan skor harapan minimum masyarakat di lokasi studi yang bernilai negatif (-0.62). Nilai kesenjangan aspek teknik operasional (-0.49), kelembagaan (-1.41), peraturan/hukum (-0.72), pembiayaan (-0.63), dan peranserta masyarakat (-0.82). Kesenjangan antara persepsi dengan harapan masyarakat tentang pelaksanaan sistem pengelolaan sampah tersebut juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan pelanggan yang relatif masih rendah (79.21%). Tingkat kepuasan pelanggan tentang aspek teknik operasional (83.28%), kelembagaan (54.90%), peraturan/hukum (78.07%), pembiayaan (80.65%), dan peranserta masyarakat (71.21%). Berdasarkan hasil tersebut di atas, persepsi masyarakat tertinggi tentang aspek teknik operasional dan terendah tentang aspek kelembagaan. Keinginan masyarakat tentang sistem pengelolaan sampah belum terpenuhi semua, sebab skor kesenjangan antara persepsi dan harapan minimum masyarakat bernilai negatif. Tetapi tingkat kualitas pelayanan sudah baik karena berada di atas nilai rata-rata persepsi masyarakat tentang sistem pengelolaan sampah.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:5012
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Jan 2010 15:11
Last Modified:11 Feb 2010 10:23

Repository Staff Only: item control page