RELOKASI SLB – A DRIA ADI KOTA SEMARANG

Abstract

Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan sebuah lembaga pendidikan untuk melayani anak – anak dengan kondisi khusus. SLB diklasifikasikan menjadi beberapa tipe sesuai dengan kondisi dari siswanya. Untuk anak dengan keterbatasan melihat (tunanetra), SLB yang sesuai adalah SLB tipe A. SLB – A memberikan metode pembelajaran dan cara penanganan yang disesuaikan dengan kondisi dari anak – anak tunanetra sehingga mereka bisa menerima pembelajaran dengan baik . Fungsi utama dari SLB – A adalah agar anak – anak tunanetra bisa belajar untuk hidup mandiri dan bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Menurut data dari Balai Pengembangan Pendidikan Khusus Provinsi Jawa Tengah, hingga tahun 2015 tercatat ada sebanyak 4 Sekolah Luar biasa yang menyediakan layanan khusus untuk penyandang tuna netra di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini masih belum sebanding dengan kebutuhan dari anak tunanetra yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Salah satu dari 4 sekolah yang terdata tersebut adalah Sekolah Luar Biasa – A Dria Adi Semarang. SLB – A Dria Adi merupakan satu – satunya sekolah luar biasa yang khusus melayani anak tunanetra di Kota Semarang. Hal ini merupakan sebuah potensi yang baik dimana SLB – A Dria Adi dapat menjadi pusat pendidikan untuk anak – anak tuna netra khusunya untuk Provinsi Jawa Tengah karena letaknya yang berada di ibu kota Jawa Tengah yaitu Kota Semarang. SLB – A Dria Adi terletak di Jalan Puri Anjasmoro, Kecamatan Semarang Barat. Letaknya yang cukup jauh dari pusat kota menjadikan sekolah ini sulit untuk dijangkau sehingga dibutuhkan upaya relokasi dan pengembangan sekolah untuk mendukung kemajuan sekolah. penempatan Relokasi di pilih berdasarkan aksesibilitas pengunjung dan fasilitas di lingkungan sekitarnya. Berdasarkan kriteria dan kebutuhan dari SLB – A Dria adi, maka tapak terpilih adalah tapak yang berada di Jalan Lempongsari, Kecamatan Gajah Mungkur. Konsep perancangan pada SLB – A Dria Adi lebih kepada penekanan Universal Desain dengan menerapkan 7 prinsip Universal Desain agar desain lebih aksesibel dan nyaman digunakan oleh pengguna dan dapat menjadi alat untuk melatih kemandirian siswa dan pengguna dalam mengenal lingkungan. Desain pada fasad bangunan dibuat dengan megaplikasikan beberapa material yang berbeda pada setiap bangunannya. Hal ini berfungsi untuk merangsang kemapuan indra lain pada siswa tunanetra untuk mengenali bangunan. Kata Kunci : Sekolah Luar Biasa, Tuna Netra,Universal Desain, Kota Semarang