SURVEI KARAKTERISTIK DAERAH ENDEMIS GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) DI KECAMATAN JUMO DAN BEJEN, KABUPATEN TEMANGGUNG

REJEKI , SARI REJEKI (2005) SURVEI KARAKTERISTIK DAERAH ENDEMIS GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) DI KECAMATAN JUMO DAN BEJEN, KABUPATEN TEMANGGUNG. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
50Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) masih merupakan masalah gizi di Indonesia. GAKY dapat didefinisikan sebagai rangkaian akibat kekurangn yodium pada manusia yang meliputi gondok dalam segala stadiumnya, kretin endemik, meningkatnya angka kematian bayi dan meningkatkan gangguan mental serta neurologik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran karakteristik daerah endemis GAKY yang meliputi kadar yodium pada sumber air minum, penggunaan garam, konsumsi bahan makanan tinggi yodium, praktik masyarakat yang berhubungan dengan garam yodium. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Didapatkan rata-rata kandungan pada sumber air minum di Kecamatan Jumo adalah 0,67 dan Kecamatan Bejen 0,83. Responden yang menggunakan garam dengan kadar yodium kurang (>30 ppm) di Kecamatan Jumo 30,0% dan Kecamatan Bejen 57,7%. Responden yang menggunakan garam tidak beryodium di Kecamatan Jumo 7,5% dan Kecamatan Bejen 12,5%. Responden yanga tidak sering mengkonsumsi makanan tinggi yodium di Kecamatan Jumo 32,5% , di Kecamatan Bejen 47,5%. Responden yang mempunyai pengetahuan buruk tentang yodium dan gondok di Kecamatan Jumo 32,5% , di Kecamatan Bejen 37,5% responden. Praktik masyarakat yang berhubungan dengan garam yodium : a) Responden yang menggunakan wadah bersih tertutup dan menyebut toples sebagai tempat yang biasa digunakan di Kecamatan Jumo 90,0% dan di Kecamatan Bejen 77,5%. b) Responden yang memberikan garam pada saat memasak di Kecamatan Jumo 85,5% dan di Kecamatan Bejen 97,5%. c) Pembelian garam : Kecamatan Jumo 72,5% responden menyatakan sering (< 1 minggu), di Kecamatan Bejen 50,0% responden menyatakan kadang (2-4 minggu) dalam membeli garam. Di Kecamatan Jumo 75,0% responden membeli garam dalam jumlah kecil (<1 Kg) tiap kali membeli garam. Di Kecamatan Bejen 52,5% responden membeli garam dalam jumlah banyak (> 1 Kg) tiap kali membeli garam. Responden mudah mendapat garam beryodium di Kecamatan Jumo 92,5%, di Kecamatan Bejen 77,5%. Diperlukan pemantauan garam beryodium sebagai upaya menjaga dan meningkatkan penggunaan garam beryodium pada masyarakat serta penanganan yang baik di dalam rumah tangga. Kata Kunci: GAKY, garam yodium, Daerah endemis, Kecamatan Jumo, Kecamatan Bejen

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:4929
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Jan 2010 13:52
Last Modified:21 Jan 2010 13:52

Repository Staff Only: item control page