PRABOWO, Hana Fais (2015) KAJIAN PELUANG PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI INDUSTRI KECIL SLONDOK “TELOMOYO PUTRA” KABUPATEN MAGELANG. Masters thesis, Program Pascasarjana UNDIP.
| PDF 541Kb | |
| PDF 50Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 337Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 191Kb |
Abstract
Slondok merupakan jenis makanan ringan (camilan) berbentuk pipih memanjang dan memiliki rasa yang khas yang terbuat dari bahan baku ubi kayu. Industri slondok Telomoyo Putra mampu mengolah bahan baku slondok yaitu ubi kayu rata-rata sebanyak 10 ton per bulan. Industri slondok menggunakan bahan baku, bahan penolong, air, dan energi dalam proses produksinya serta menghasilkan produk dan keluaran bukan produk atau limbah baik padat, cair dan emisi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi timbulan limbah yang dihasilkan dari proses produksi slondok serta mengembangkan alternatif peluang produksi bersih yang dapat diterapkan berikut gambaran keuntungan ekonomi dan lingkungannya. Tipe penelitian merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif. Model analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Kajian yang dilakukan pada penelitian ini berupa kajian tahapan proses produksi slondok dengan membuat diagram alir proses dan neraca bahan untuk mengidentifikasi aliran bahan dan sumber timbulan limbah serta peninjauan langsung di lapangan dan daftar periksa good house keeping untuk menemukan permasalahan dan penyebab timbulan limbah. Selanjutnya dilakukan analisis untuk menentukan peluang produksi bersih dan analisis dari aspek teknis, ekonomi, dan lingkungan. Timbulan limbah yang dihasilkan berupa limbah padat yaitu kulit, kotoran dan bonggol, sontrot (serat ubi kayu), kupasan tumpeng, abu sisa pembakaran, dan ceceran bahan. Limbah cair berupa air bekas cucian ubi kayu, limbah cair proses pengepresan, dan air sisa kukusan. Sedangkan limbah yang berwujud gas berupa asap dan uap air. Beberapa peluang penerapan produksi bersih yang dapat dilakukan yaitu: (a) Penggantian bahan bakar dari kayu bakar ke pelet kayu penghematan sebesar Rp.133.000,- per bulan. Pelet kayu lebih rendah tingkat abu dan emisi, (b) Standarisasi dan pengecekan rutin terhadap garuk diperoleh penghematan sebesar Rp.260.000,- per bulan, (c) Penggunaan karung langsung pada mulut mesin pemarut dan menjaga area produksi dari ternak ayam akan menghemat Rp.39.000,- per bulan, (d) Langkah segera mematikan bara api begitu proses pengukusan selesai akan menghemat 2% kayu bakar sehingga penghematan biayanya per bulan sebesar Rp.8.000,- (e) Perpanjangan masa pakai air proses pencucian ubi kayu akan menghemat air 1.500 L/bulan, (f) Penggunaan pipa air untuk mengisi bak pencucian menghemat air 150 L/bulan. Prioritas penerapan alternatif peluang produksi bersih yaitu perpanjangan masa pakai air proses pencucian ubi kayu, diikuti dengan penggantian bahan bakar dari kayu bakar ke pelet kayu. Kata kunci: industri slondok, produksi bersih, timbulan limbah
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 49213 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 30 Jun 2016 14:19 |
Last Modified: | 30 Jun 2016 14:19 |
Repository Staff Only: item control page