PENILAIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT UNTUK MENDUKUNG PERMUKIMAN BERKELANJUTAN DI KELURAHAN TERBOYO WETAN, SEMARANG

Sariffuddin, Sariffuddin and Susanti, Retno (2011) PENILAIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT UNTUK MENDUKUNG PERMUKIMAN BERKELANJUTAN DI KELURAHAN TERBOYO WETAN, SEMARANG. MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, 15 (1). pp. 29-42. ISSN 1693-6701

[img]
Preview
PDF - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

408Kb

Official URL: http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/artic...

Abstract

Hakikat pembangunan berkelanjutan merupakan peningkatan kualitas hidup manusia dan menjamin keberlanjutannya. Dewasa ini, pembangunan kota hanya menitikberatkan perubahan lingkungan dan tidak membangun manusia yang menempatinya. Bahkan, perkembangan kota-kota Indonesia cenderung mengikuti mekanisme pasar, seperti permukiman di Kelurahan Terboyo Wetan Kecamatan Genuk, Semarang. Permukiman ini berkembang sejak beroperasinya zona industri Genuk pada tahun 1980-an. Awalnya, permukiman ini merupakan perkampungan nelayan yang masyarakatnya menggantungkan hidupnya pada laut. Industrialisasi besar-besaran telah mengubah kondisi kehidupan masyarakat. Untuk menelusuri lebih mendalam, penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu (1) memahami kesejahteraan masyarakat, (2) memahami preferensi masyarakat terhadap kesejahteraan, dan (3) memahami seberapa besar kemampuan kesejahteraan masyarakat untuk mendukung permukiman yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan membuktikan hipotesis dengan realitas di lapangan. Temuan studi menunjukkan permukiman Terboyo Wetan rawan tidak berlanjut. Menurut penilaian objektif, dari 5 aspek kualitas hidup menurut pemahaman human settlement hanya satu aspek yang mendukung, yaitu society. Keempat aspek lainnya (man, nature, shells, dan network) tidak mendukungnya. Begitupula cara pandang warga yang bersifat antroposentris berdampak pada perilaku kurang ramah lingkungan. Ini tercermin dari makna kesejahteraan menurut warga, yaitu pemenuhan kebutuhan dasar dalam lingkup ekonomi dan belum memikirkan aspek lingkungan hidup. Bahkan, beberapa warga menganggap kondisi lingkungan yang terpuruk merupakan konsekuensi permukiman pesisir.

Item Type:Article
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning
Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning
ID Code:49065
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:16 Jun 2016 13:59
Last Modified:16 Jun 2016 13:59

Repository Staff Only: item control page