Ideologi Pemberitaan Teks Kasus Terbongkarnya Perlakuan Istimewa Terhadap Terpidana Suap Arthalyta Suryani pada Media Online

Hetty Catur Ellyawati A4C008010, Ellyawati (2010) Ideologi Pemberitaan Teks Kasus Terbongkarnya Perlakuan Istimewa Terhadap Terpidana Suap Arthalyta Suryani pada Media Online. Masters thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
783Kb

Official URL: http://mli.undip.ac.id

Abstract

Every choice of meaning is ideologically motivated. Ideology is most effective when its working is least visible. Interpreting ideology in a text can be seen from the choice of vocabulary and its grammatical construction. To analyze it we need to interpret not just the text but also the relationship between text, and its social condition. According to Fairclough they can be grouped in three steps those are description, interpretation and explanation. The stage of description is concerned with formal properties of the text, the interpretation is concerned with the relationship between text and its interactions, the explanation is concerned with the relationship between interpretation and social context. This research aims to analysis the coverage about the revealed case of preferential treatment of Arthalyta Suryani, a convicted bribe, at Pondok Bambu detention written by two online media these are detikNews.com and kompas.com by analyzing their appraisal system and their intertextuality. From the data analysis, ideology of the two media about this case can be seen. The data is taken from the news posted on January the tenth to twelfth 2010. The methods used to analyze the data are referential method to analyze appraisal system and discursivity intertextuality of the text. In order to make the analysis of appraisal system valid, the substitusional method is needed. Then abductive inference method is needed to analyze manifest intertextuality of the text. From the analysis of the data, it can be concluded that every media has its own way to state its ideology. The ideology has closed relation with target market that is the reader. DetikNews.com is strightforward and short news, with incisive vocabulary choices, they are related to news item genre that detikNews.com has, but this media is lack of intertextuality. It makes the news superficial. On the other way, kompas.com has a deep coverage and strong intertextuality, it is suitable for someone who wants comprehensive information. Keywords: critical discourse analysis, ideology, appraisal system, intertextuality. Setiap pilihan makna termotivasi secara ideologi. Pengaruh ideologi akan sangat efektif bila cara kerjanya tidak terdeteksi. Pada teks, interpretasi ideologi dapat dilihat dari pilihan kosakata serta struktur gramatika teks tersebut. Untuk menganalisisnya, tidak hanya dilakukan interpretasi teks tetapi juga interpretasi hubungan yang ada dalam teks tersebut serta kondisi-kondisi sosial yang melingkupinya. Menurut Fairclough, cara-cara analisis ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap yaitu deskripsi, interpretasi dan eksplanasi. Tahap deskripsi berkaitan dengan bentuk formal teks, tahap interpretasi berhubungan dengan relasi antarteks dan interaksi di dalamnya. Sedangkan tahap eksplanasi merupakan tahap yang berkonsentrasi pada interpretasi teks yang dihubungkan dengan konteks sosial teks tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis liputan berita kasus terbongkarnya perlakuan istimewa terhadap terpidana suap Arthalyta Suryani di Rutan Pondok Bambu yang ditulis oleh dua media online yaitu detikNews.com dan kompas.com dengan menggunakan sistem appraisal serta intertekstualitas teks. Dari hasil analisisnya dapat diketahui ideologi atau sikap kedua media online ini terhadap kasus tersebut. Data diambil dari liputan yang terbit pada tanggal 10-12 Januari 2010. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan referensi, yaitu untuk menganalisis penggunaan sistem appraisal dan discursivity intertextuality pada teks. Sedangkan untuk validasi hasil analisis penggunaan sistem appraisal digunakan metode agih. Metode inferensi abduktif digunakan untuk menganalisis manifest intertextuality teks. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa setiap media memiliki caranya sendiri untuk menyatakan ideologi yang dimilikinya. Ideologi ini berhubungan dengan sasaran baca yaitu pembaca. Liputan berita detikNews.com adalah lugas dan pendek dengan ketajaman pilihan kosakata. Hal ini berhubungan dengan jenis genre yang dimilikinya yaitu news item. Tetapi, media ini tidak memiliki intertekstualitas yang kuat sehingga beritanya terkesan dangkal. Di lain pihak, kompas.com memiliki liputan berita yang dalam dan kaya akan intertekstualitas, sehingga liputan berita macam ini sesuai untuk pembaca yang ingin mendapatkan informasi yang komprehensif. Kata kunci: analisis wacana kritis, ideologi, sistem appraisal, intertekstualitas.

Item Type:Thesis (Masters)
Additional Information:Pembimbing: Dr. sugeng Purwanto, M.A
Uncontrolled Keywords:analisis wacana kritis, ideologi, sistem appraisal, intertekstualitas.
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic
ID Code:48974
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Jan 2017 16:49
Last Modified:04 Jan 2017 16:49

Repository Staff Only: item control page