Memahami Komunikasi Antaretnis dalam Membangun Komunitas Pertetanggaan yang Harmonis (Studi Komunikasi antara Etnis Tionghoa, Etnis Koja, Etnis Arab, dan Etnis Jawa di Kampung Pemali, Semarang)

Nur Ahadi , Muhammad (2015) Memahami Komunikasi Antaretnis dalam Membangun Komunitas Pertetanggaan yang Harmonis (Studi Komunikasi antara Etnis Tionghoa, Etnis Koja, Etnis Arab, dan Etnis Jawa di Kampung Pemali, Semarang). Masters thesis, Master Program in Communication Science.

[img]
Preview
PDF - Published Version
178Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
254Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
489Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
146Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
347Kb

Abstract

Beberapa tragedi kerusuhan antaretnis pasca reformasi adalah gambaran bagaimana perbedaan identitas kultural belum dipahami dan dihargai oleh masyarakat atau bangsa Indonesia. Kondisi tersebut berlangsung di tengah membaurnya berbagai etnis di berbagai wilayah Indonesia. Di Semarang, dapat kita temui persebaran etnis keturunan bangsa asing yaitu etnis keturunan Tionghoa, keturunan Arab, dan keturunan Koja yang telah lama hidup bertetangga dengan etnis Jawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi komunikasi antarbudaya etnis Tionghoa, etnis Koja, etnis Arab, dan etnis Jawa, serta mengetahui pengalaman komunikasi mereka dalam membangun komunitas pertetanggaan yang harmonis. Metode penelitian yang digunakan adalah triangulasi the dominant-less dominant. Paradigma dominan dalam penelitian ini adalah interpretif dengan pendekatan fenomenologi. Sedangkan paradigma less- dominant adalah positivisme dengan menggunakan survei. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) warga multietnis di Kampung Pemali memiliki kompetensi komunikasi antarabudaya yang sangat tinggi (rata- rata 4,1 dari skala 1-5). Hal ini telihat dari tiga aspek kemampuan manusia yaitu afektif (rata-rata 4,1), kognitif (rata-rata 4,1), dan perilaku (rata-rata 4,0). (2) Perbedaan etnis tidak menghalangi terwujudnya komunikasi yang efektif. Dengan kompetensi komunikasi antarbudaya yang memadai, maka komunikasi antarwarga tidak terpolarisasi; (3) Perbedaan identitas etnis bukan merupakan pengalang untuk membentuk komunitas multiagama dan multietnis. Hubungan harmoni sosial yang terjalin dalam komunitas petetanggan di Kampung Pemali dicirikan oleh empat hal, yaitu: warga menerima perbedaan sebagai sebuah keniscayaan, bentuk komunikasi antarwarga adalah dialog, warga mematuhi aturan komunikasi yang disepakati bersama, dan warga cenderung menghindari konflik sosial. Kata Kunci : Kompetensi Komunikasi Antarbudaya, Komunitas, Harmoni Sosial Some tragedies of ethnic violence after the “reformasi” are the indications of how different cultural identity has not been understood and appreciated by the nation of Indonesia. The conditions took place in the trend of interethnic encounter in much broader social and situational contexts of Indonesia. In Semarang, we can find the migration of the foreign nations ethnic, such as Chinese, Arabian, and Khoja who has been living together to the Javanese. The purpose of this study was to investigate the intercultural communication competence of Chinese, Khoja, Arabian, and Javanese, and to explore their communications experience in building a harmonious neigborhood community. Methodological triangulation used in the study was the dominant-less dominant. The dominant paradigm was the interpretive by using phenomenological approach. While the less-dominant paradigm was positivism by using survey. These results of this research show that: (1) residents of multiethnic neighborhood community at Kampung Pemali have very high intercultural communication competence (mean 4,1 from the scale 1-5) based on the three aspects of human ability: affective (mean 4,1), cognitive (mean 4,1), and behavioral (mean 4,0). (2) Ethnic differences do not prevent the outcome of effective communication. The communication between residents is not polarized; (3) Ethnic identity do not prevent the building of multireligious and multiethnic community. Relationship of social harmony that exists in the neighborhood community at Kampung Pemali was characterized by: residents appreciate the difference as a necessity, the form of communication between residents is a dialogue, residents commit to the rules of communication, and residents tend to avoid social conflict. Kata Kunci : Intercultural Communication Competence, Community, Social Harmony

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Communication Science
ID Code:48745
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 May 2016 10:45
Last Modified:03 May 2016 10:45

Repository Staff Only: item control page