KADAR SERAT KASAR DAN KECERNAAN SECARA IN VITRO JERAMI KEDELAI YANG DITANAM DENGAN PERLAKUAN PENYIRAMAN AIR LAUT DAN MULSA ECENG GONDOK

DEWI, GHINA MERIYANA and Surahmanto, Surahmanto and Fuskhah, Eny (2016) KADAR SERAT KASAR DAN KECERNAAN SECARA IN VITRO JERAMI KEDELAI YANG DITANAM DENGAN PERLAKUAN PENYIRAMAN AIR LAUT DAN MULSA ECENG GONDOK. Undergraduate thesis, Peternakan.

[img]
Preview
PDF
188Kb
[img]
Preview
PDF
85Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

210Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

201Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

127Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

914Kb

Abstract

GHINA MERIYANA DEWI. 23010111120036. 2015. Kadar Serat Kasar dan Kecernaan Secara In Vitro Jerami Kedelai yang Ditanam dengan Perlakuan Penyiraman Air Laut dan Mulsa Eceng Gondok (Crude Fiber Content and In Vitro Digestibility of Soybean Straw Planted in Watering Seawater Treatment and Water Hyacinth Mulch). (Pembimbing : SURAHMANTO dan ENY FUSKHAH). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan serat kasar, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik secara in vitro jerami kedelai yang ditanam dengan perlakuan mulsa eceng gondok dan penyiraman air laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2014 di Rumah Kaca dan penelitian secara Laboratoris di Laboratorium Ilmu Nutrisi Pakan, Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan adalah 4 ember ukuran 30 liter, 32 polybag (25x35 cm), EC (Electrical Conductivity) meter, pH meter, polybag. Bahan yang digunakan adalah benih kedelai, air laut dari Pantai Marina Semarang, tanah 11 kg per polybag, mulsa eceng gondok, pupuk N,P,K, larutan McDougall, Cairan Rumen dari RPH Penggaron. Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 4x2 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah level penyiraman air laut yang terdiri dari L0 (tanpa air laut/air tawar), L1 (air laut EC 1 mmhos/cm), L2 (air laut EC 1,5 mmhos/cm), dan L3 (air laut EC 2 mmhos/cm). Faktor kedua adalah pemberian dosis mulsa eceng gondok yang terdiri dari M1 (tanpa mulsa) dan M2 (mulsa eceng gondok dosis 4 ton/ha). Parameter yang diamati adalah kadar serat kasar, kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Data dianalisis berdasarkan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi yang nyata terhadap kadar serat kasar, KcBK maupun KcBO. Perlakuan penyiraman air laut level 1 sampai 2 mmhos/cm tidak berpengaruh nyata terhadap kadar serat kasar, KcBK maupun KcBO. Pemberian mulsa eceng gondok 4 ton/ha tidak berpengaruh nyata terhadap kadar serat kasar, KcBK maupun KcBO. Kesimpulan penelitian ini adalah perlakuan penyiraman dengan air laut 1,5 mmhos/cm memberikan hasil terbaik pada jerami kedelai yaitu kadar serat kasar sebesar 44,79%, kecernaan bahan kering sebesar 63,92%, dan kecernaan bahan organik sebesar 58,87%.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:Document UNDIP
ID Code:48510
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Apr 2016 15:29
Last Modified:08 Apr 2016 15:29

Repository Staff Only: item control page