SETIABUDI, Johan (2014) STRATEGI PENGEMBANGAN PENGENDALIAN POPULASI TIKUS SAWAH (Rattus argentiventer) MENGGUNAKAN PREDATOR BURUNG HANTU (Tyto alba) PADA LAHAN PERTANIAN SAWAH KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG. Masters thesis, Program Pascasarjana UNDIP.
| PDF 376Kb | |
| PDF 266Kb | |
| PDF 301Kb | |
| PDF 468Kb |
Abstract
Dalam beberapa tahun ini kasus kerusakan padi yang diakibatkan oleh hama tikus sawah (Rattus argentiventer) marak terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pengendalian populasi hama tikus sawah telah dilakukan dengan cara fisik (gropyokan) atau kimia (emposan, racun) namun kedua cara tersebut memiliki dampak lingkungan yaitu cara fisik akan merusak padi, lahan pertanian dan cara kimia akan mencemari lingkungan baik padi, lahan pertanian maupun bagi kesehatan petani sendiri. Pengendalian ramah lingkungan dengan cara hayati saat ini sedang dilakukan, salah satunya dengan pemanfaatan musuh alami tikus sawah yaitu predator burung hantu yang dapat mengendalikan hama tikus sawah tanpa merusak padi, lahan dan tidak menimbulkan pencemaran. Pengembangan pemanfaatan burung hantu antara lain pembuatan karantina burung hantu, pembuatan rumah burung hantu (rubuha) secara kontinyu dan pembuatan peraturan desa mengenai perlindungan, pemanfaatan dan kelestarian burung hantu. Tujuan penelitian di Kecamatan Banyubiru ini adalah untuk mengetahui berapa nilai kerugian yang dialami petani, persepsi dan perilaku petani yang memanfaatkan burung hantu, pelaksanaan pengendalian hama tikus sawah dan prioritas kebijakan yang dapat diambil dalam mengembangkan pemanfaatan burung hantu. Metode yang digunakan untuk penentuan prioritas adalah menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process). Pengambilan data dengan menggunakan kuisioner ke berbagai pihak antara lain Bappeda, BLH, Bakorluh, Akademisi, Kecamatan, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan serta pihak karantina burung hantu. Hasil penelitian menunjukan 1) Kerusakan padi di Kecamatan Banyubiru pada tahun 2013 mencapai 98 ha dengan tingkatan kerusakan ringan 26 ha, sedang 45 ha, berat 0 ha dan puso 27 ha dengan kehilangan produksi 2,35 % dengan kerugian petani sebesar Rp. 1.092.364.981,-, 2) Persepsi petani dalam memanfaatan burung hantu di Kecamatan Banyubiru dirasa cukup efektif, efisien dan ramah lingkungan namun tidak dilakukan sebagian besar petani yang belum tergerak mengikuti langkah pemanfaatan tersebut karena ingin melihat hasil dan bukti dahulu. Perilaku petani yang pasif ditunjukan dengan kurang aktifnya petani terlibat dalam pengendalian hama tikus sawah melalui pemanfaatan burung hantu. 3) Pelaksanaan pengendalian hama tikus sawah dilakukan dengan sanitasi lingkungan, gropyokan dengan emposan, umpan beracun dan burung hantu secara berkesinambungan. Pemanfaatan burung hantu telah berjalan 1,5 tahun sudah mulai tampak hasilnya dan diperkirakan dalam 5 tahun ke depan akan terasa hasil dan manfaatnya. 4) Prioritas kebijakan dalam pengembangan pemanfaatan burung hantu adalah pembuatan karantina burung hantu, pembuatan peraturan desa mengenai perlindungan, pemanfaatan dan pengembangan burung hantu dan pembuatan rumah burung hantu secara kontinyu. Kata kunci : hama tikus sawah, burung hantu, padi, strategi, pertanian, lingkungan In recent years, cases of damage caused by pests of rice field rat (Rattus argentiventer) rife in several regions in Indonesia. In Banyubiru District, Semarang Regency field rat pest population control has been done by physical way (gropyokan) or chemical (emposan, poison) but both methods have environmental impacts that physical way would damage the rice, agricultural land and chemicals way will contaminate the environment for rice, agricultural land and for the health of the farmers themselves. Control of environmentally friendly biological currently being carried out, one of them with the use of natural enemies of field rat are predatory owl that can control pests without damaging the rice field rat, land and does not cause pollution. Development utilization among other owls owl quarantine manufacture, manufacture owl (rubuha) continuously and rulemaking village of protection, utilization and conservation of owls. The purpose of this study in District Banyubiru is to determine how the loss value suffered by farmers, farmers' perceptions and behaviors that take advantage of the owl, the implementation of the pest control field rat and policy priorities that can be taken in developing the use of owls. The method used to determine the priority is using AHP (Analytical Hierarchy Process). Retrieving data using questionnaires to various parties including BAPPEDA, BLH, Bakorluh, Academics, District, Department of Agriculture and Forestry Plantations and quarantine the owl. The results showed 1) Damage to rice in District Banyubiru in 2013 to 98 ha to 26 ha level minor damage, being 45 ha, ha and puso weight 0 27 ha with production loss of 2.35% with a loss of farmers Rp. 1092364981, -, 2) Perception of farmers in the utilization of owls in District Banyubiru was quite effective, efficient and environmentally friendly, but do not do most of the farmers who have not moved to follow the steps utilization because they want to see the results and evidence first. Passive behavior shown by the farmers who are less active farmers involved in the pest control field rat using of an owl. 3) Implementation of the pest control field rat do with environmental sanitation, gropyokan with emposan, poisoned bait and sustainable owl. Utilization of owls have been running 1.5 years already apparent results and expected in the next 5 years will get the results and benefits. 4) Policy priorities in the development of the use of owl is an owl quarantine manufacture, manufacture of village regulations regarding the protection, utilization and development of owls and owl house manufacture continuously. Keywords: Field rat, owl, paddy, strategy, agriculture, environment
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 48402 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 31 Mar 2016 15:21 |
Last Modified: | 31 Mar 2016 15:21 |
Repository Staff Only: item control page