SANTOSO, Bambang (2014) STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA BERDASARKAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH PROPINSI RIAU. Masters thesis, Program Pascasarjana UNDIP.
| PDF 352Kb | |
| PDF 364Kb | |
| PDF 486Kb | |
| PDF 754Kb |
Abstract
Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) adalah salah satu kawasan pelestarian alam yang mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi dan berpotensi untuk dimanfaatkan dalam memakmurkan kehidupan rakyat dengan tetap melestarikan ekosistem dan sosial budaya yang ada di dalamnya. Bentuk pemanfaatan yang dapat dilakukan adalah dengan bentuk aktivitas ekowisata. Aktivitas ekowisata di TNBT sudah berlangsung semenjak ditetapkan sebagai taman nasional dan bersifat wisata masal belum menerapkan prinsip wisata berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung wisata berdasarkan jumlah pengunjung optimal, persepsi para pelaku ekowisata, dan strategi pengembangan ekowisata TNBT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan persamaan daya dukung wisata alam yang dikembangkan oleh Cifuentes (1992); Maldonado et al (1992); Fandeli & Muhammad (2009) yang dimodifikasi, penilaian persepsi para pelaku wisata (pengunjung, masyarakat sekitar kawasan objek wisata dan pengelola), dan strategi pengembangan dengan metode analisis SWOT dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan 1) Daya dukung efektif (ECC) Camp. Granit TNBT adalah sebesar 50 orang /hari. Kondisi aktual jumlah pengunjung yang berwisata di TNBT sebesar 6 orang /hari. Berarti daya dukung wisata di Camp Granit TNBT belum terlampaui. 2) Persepsi pengunjung kawasan wisata Camp Granit TNBT memiliki daya tarik yang menarik (62%), kenyamanan dalam berwisata (61%), kepuasan dalam berwisata (51%), Pendapatan masyarakat di sekitar Camp. Granit (46%) berada dibawah UMK Indragiri Hulu dan (16%) masyarakat yang dapat manfaat secara ekonomi dari ekowisata, (0,18%) ekowisata telah berkontribusi terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 3) Strategi yang diambil melakukan perbaikan jalan masuk ke lokasi dan fasilitas umum. Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk aktif berpartisifasi dalam pengelolaan ekowisata, melakukan konservasi keanekaragaman hayati, melakukan promosi pemasaran wisata dan produk lokal, melakukan pelayanan bersifat “ good service, safety & security” terhadap kualitas berwisata pengunjung, melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat bagian dari pelaku wisata professional dan bertanggungjawab, melakukan pembatasan jumlah pengunjung dan membuat daftar tunggu untuk hari berikutnya dengan dasar kelestarian lingkungan, melakukan penataan kawasan ekowisata, melakukan pembuatan dan pemeliharaan fasilitas atraksi seni budaya lokal sebagai bagian objek wisata yang tidak terpisahkan dari keberadaan TNBT. Kata kunci: Daya dukung, SWOT, AHP, Camp Granit, TNBT. Bukit Tigapuluh National Park (BTNP) is a high biodiversity nature conservation area and potential used to people's prosperity within ecosystems and social culture conservation. The parks can be used for eco-tourism activities. Ecotourism activity has been going on since at BTNP designated as national parks. Tourism activity in the parks, mass tourism, has not applied sustainable tourism principle. Objective of this research to know the optimal eco-tourism carrying capacity based on the number of visitors, tourism stakeholders perception based on natural attraction, and strategy of sustainable eco-tourism development at BTNP. The experiment used quantitative and qualitative descriptive method based on carrying capacity analysis by Cifuentes (1992); Maldonado et al (1992); Fandeli & Muhammad (2009) is modified, the stakeholders perception assessment (visitors, local community around the parks and parks manager), and SWOT analysis method and Analytical Hierarchy Process (AHP) to strategy of sustainable eco-tourism development at BTNP. The results showed that : 1) the effective carrying capacity (ECC) Camp Granite BTNP is 50 person / day. The number of actual visitors by 6 person / day. The carrying capacity has not reached its maximum limit of environmental carrying capacity at Camp Granite BTNP. 2) the perception visitors has an appeal that is attractive (62%), comfort in traveled (61%), satisfaction traveled (51%), local people income (46%) are under the MSE of Indragiri Hulu Regency and (16%) local people who can economically benefit from eco-tourism, (0.18%) eco-tourism has contributed to tax state revenue (non-tax). 3) The strategy taken are to make improvements to the site access and public facilities. People empowerment in eco-tourism management participation, biodiversity conservation, marketing and promotion of local products, "good service, safety and security" of the eco-tourism quality, conduct training and socialization to the community as a part of the management professionality and responsibility, limiting the number of visitors and create a waiting list for the next day based on environmental sustainability, conduct the ecotourism area, do the creation and maintenance of local art and cultural attractions facilities as part of a tourist attraction that is inseparable from the existence BTNP . Keywords: Carrying capacity, SWOT, AHP, Camp Granite, BTNP.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 48397 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 31 Mar 2016 14:09 |
Last Modified: | 31 Mar 2016 14:09 |
Repository Staff Only: item control page