PERBANDINGAN ALUR DAN LATAR DALAM EKRANISASI AYAT-AYAT CINTA

Abstract

Dalam menciptakan karya, adaptasi sering dilakukan oleh seniman, seperti adaptasi puisi ke music (musikalisasi puisi), novel ke film (ekranisasi), film ke novel (novelisasi), puisi ke drama (dramatisasi puisi). Salah satu adaptasi yang dilakukan adalah adaptasi novel ke dalam film (ekranisasi) atau sebaliknya yang selalu menimbulkan perubahan, sebagai akibat dari perbedaan media dan hasil interpretasi penulis dan sutradara. Dalam penelitian ini dikaji mengenai perbandingan alur dan latar dalam proses perubahan novel ke film. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan sejumlah persamaan dan perbedaan alur dan latar dalam adaptasi novel ke dalam film Ayat-Ayat Cinta (AAC), berdasarkan satuan isi cerita peristiwa (sekuen) serta menemukan cirri khas novel dan film tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan sastra bandingan mazhab Amerika yang memfokuskan pada perbandingan unsure-unsur instrinsik yang terdapat dalam novel dan film AAC. Unsur-unsur novel dan film yang dianalisis dan dibandingkan dalam penelitian ini adalah alur dan latar. Data dianalisis diawali dengan membuat sekuen atau satuan isi cerita untuk mempermudah analisis yang kemudian dengan sekuen novel dengan sekuen film berdasarkan satuan peristiwa. Hasil analisis novel dan novel dan film AAC terhadap unsure-unsur di atas, menunjukkan persamaan sekaligus perbedaan. Alur pada novel dan film AAC memperlihatkan nuansa yang berbeda dan juga terdapat ekspansi (perluasan) tersebut, dalam film juga terdapat elipsasi (penghilangan waktu cerita dan waktu penceritaan) cerita dalam novel. Kausalitas alur antara novel dan film AAC tidak menunjukkan perbedaan. Film sebagai adaptasi novel tetap mengikuti pokok cerita dalam novel. Latar ruang dalam novel. Latar ruang dalam novel dan film AAC terdapoat perbedaan dikarenakan kebutuhan film lebih menekankan pada efek visualisas, sedangkan dalam novel lebih memperkuat dalam bentuk deskripsi dan keterangan-keterangan yang mendukung mengenai tempat tersebut. Hadirnya cerita kehidupan poligami yang terdapat dalam film memberikan cirri khas untuk membedakan dengan novel. Semua perbedaan tersebut menunjukkan adanya perbedaan interpretasi sutradara atas cerita novel Ayat-Ayat Cinta.