PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS KIMIAWI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

UJILESTARI, TRI and SUPRIJATNA, EDJENG and KISMIATI, SRI (2015) PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS KIMIAWI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica). Undergraduate thesis, Peternakan.

[img]
Preview
PDF
196Kb
[img]
Preview
PDF
157Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

327Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

315Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

188Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1501Kb

Abstract

TRI UJILESTARI. 23010111130173. 2015. Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) Terfermentasi dalam Ransum terhadap Kualitas Kimiawi Telur Puyuh (Coturnix coturnix japonica). The Effect of Seaweed By Product Powder (Gracilaria verrucosa) Fermented in the Diet on Chemical Quality of Quail Egg (Coturnix coturnix japonica). (Pembimbing: EDJENG SUPRIJATNA dan SRI KISMIATI) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung limbah rumput laut dalam ransum terhadap kualitas kimiawi telur puyuh meliputi kandungan protein, lemak dan antioksidan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 September sampai 5 Desember 2014 di Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Materi yang digunakan adalah puyuh betina berumur 8 minggu sebanyak 160 ekor dengan rata-rata bobot awal 211,75 ± 4,43 gram/ekor. Ransum yang digunakan terdiri dari jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, meat bone meal, premiks, kalisum karbonat (CaCO3), monocalsium phosphate (MCP) dan minyak kelapa. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan 5 ulangan. Setiap unit percobaan diisi oleh 8 ekor puyuh betina. Perlakuan meliputi : T0 = ransum tanpa penggunaan tepung limbah rumput laut, T1 = ransum dengan penggunaan tepung limbah rumput laut tidak terfermentasi (10%), T2 = ransum dengan penggunaan tepung limbah rumput laut terfermentasi (12,5%), T3 = ransum dengan penggunaan tepung limbah rumput laut terfermentasi (15%). Parameter yang diamati yaitu kandungan protein, lemak dan antioksidan telur puyuh. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan uji F pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah rumput laut (G. verrucosa) terfermentasi dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan protein, lemak dan antioksidan telur puyuh. Rata-rata kandungan protein telur puyuh T0, T1, T2 dan T3 adalah 13,8221%, 13,4025%, 13,4527% dan 13,0095%. Rata-rata kandungan lemak telur puyuh T0, T1, T2 dan T3 adalah 10,4190%, 10,2500%, 10,9190% dan 11,1740%. Rata-rata kandungan antioksidan telur puyuh adalah 17,1012%, 16,7512%, 14,8983% dan 15,8543%. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah rumput laut (G. verrucosa) terfermentasi dalam ransum sampai level 15% tidak mempengaruhi kandungan protein, lemak dan antioksidan telur puyuh.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:48293
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:29 Mar 2016 08:43
Last Modified:29 Mar 2016 08:43

Repository Staff Only: item control page