ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BAGI PELAYANAN MINIMARKET DI KOTA TANGERANG

Abstract

Fenomena perkembangan minimarket seperti Indomaret dan Alfamart saat ini semakin marak di Kota Tangerang. Maraknya perkembangan minimarket menimbulkan dampak negatif dengan timbulnya persaingan yang tidak sehat antar minimarket itu sendiri. Persaingan keduanya terlihat makin sengit ketika banyak dijumpai gerai mereka yang berdempetan. Di mana ada Indomaret, di situ ada pula Alfamart. Kondisi ini terjadi karena tidak adanya regulasi atau pedoman yang secara khusus mengatur keberadaan minimarket baik dari segi lokasi, jumlah dalam satu wilayah, jarak, dan jangkauan pelayanan. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan arahan pemanfaatan ruang bagi pelayanan minimarket di Kota Tangerang berdasarkan pada perkembangan minimarket Indomaret dan Alfamart. Sedangkan sasaran penelitian adalah (1) Mengidentifikasi berapa banyak jumlah, lokasi dan sebaran minimarket Indomaret dan Alfamart. (2) Melakukan analisis terhadap jumlah, lokasi dan sebaran, serta jangkauan pelayanan minimarket Indomaret dan Alfamart. (3) Melakukan analisis terhadap pola pemanfaatan ruang pelayanan minimarket Indomaret dan Alfamart. (4) Mengetahui pola pemanfaatan ruang pelayanan dari minimarket Indomaret dan Alfamart. (5) Memberikan arahan pemanfaatan ruang bagi pelayanan minimarket di Kota Tangerang. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan cara melakukan survei primer berupa wawancara dan kuesioner serta survei sekunder berupa data yang diperlukan untuk penelitian ini. Dari hasil survei dilakukan analisis dengan menggunakan alat analisis berdasarkan pada standar dan pedoman yang ada, maka didapatkan kebutuhan jumlah minimarket. Sedangkan analisis lainnya dilakukan dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil dari data, teori, observasi dan analisis sebelumnya. Untuk mendapatkan arahan pemanfaatan ruang dilakukan analisis terhadap pola pemanfaatan ruang minimarket Indomaret dan Alfamart. Berdasarkan temuan dari penelitian ini dapat disimpulkan (1) Untuk satu minimarket diperlukan penduduk pendukung minimal 8.000 jiwa. (2) Jumlah minimarket di Kota Tangerang untuk saat ini sudah melebihi dari kebutuhan. (3) Sebaran lokasi minimarket khususnya Indomaret dan Alfamart di Kota Tangerang tidak teratur dan tidak merata serta lokasinya tidak berada di pusat lingkungan. (4) Radius atau jangkauan pelayanan dari minimarket sejauh 500 meter. (5) Pola pemanfaatan ruang pelayanan minimarket di Kota Tangerang berkembang pada kawasan perumahan dan permukiman serta pada kawasan perniagaan yang mengikuti jaringan jalan khususnya jalan kolektor dan jalan-jalan utama serta persimpangan jalan yang memiliki aksesibilitas baik. (6) Arahan pemanfaatan ruang bagi pelayanan minimarket di Kota Tangerang, diarahkan pada kawasan permukiman dan perumahan yang masih kurang dan belum terlayani minimarket, kawasan perdagangan dan jasa yang berada di koridor jalan kolektor, jalan-jalan lokal yang memiliki aksesibilitas yang baik dengan memperhatikan kebutuhan dan market area atau range dari minimarket. Dari kesimpulan di atas, maka dibuatkan rekomendasi sebagai berikut (1) Sarana perniagaan minimarket sudah seharusnya dimasukkan ke dalam standar sarana perniagaan kota. (2) Satu minimarket dibutuhkan minimal penduduk pendukung sebesar 8.000 jiwa dengan radius pelayanan sejauh 500 m. (3) Penentuan radius pelayanan perlu memperhatikan juga masalah kepuasan dan selera dari konsumen, sehingga radius pelayanan 500 m dapat diberlakukan untuk suatu merek minimarket yang sama, sedangkan jarak minimal untuk merek minimarket yang berbeda ditetapkan sejauh 200 m. Kata Kunci: Pemanfaatan Ruang dan Pelayanan Minimarket