AKTIVITAS ANTIBAKTERIAL DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI GREEN ANTIBIOTIC UNTUK MASTITIS SUBKLINIS

LUTVIANDHITARANI, Gabby (2015) AKTIVITAS ANTIBAKTERIAL DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI GREEN ANTIBIOTIC UNTUK MASTITIS SUBKLINIS. Undergraduate thesis, Peternakan.

[img]
Preview
PDF
213Kb
[img]
Preview
PDF
11Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

151Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

264Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

163Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

560Kb

Abstract

GABBY LUTVIANDHITARANI. 23010110120128. 2014. Aktivitas Antibakterial Daun Sirih (Piper Betle L.) sebagai Green Antibiotic untuk Mastitis Subklinis (Antibacterial Activity of Betel Leaf (Piper betle L.) as Green Antibiotic for Subclinical Mastitis). (Pembimbing : DIAN WAHYU HARJANTI dan FAJAR WAHYONO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakterial daun sirih (Piper betle L.) sebagai green antibiotic untuk mastitis subklinis pada jumlah dan gambaran mikroskopis bakteri dengan beberapa konsentrasi pemberian yang berbeda (1,25 ml, 2,5 ml, 5 ml) melalui uji Total Plate Count (TPC) serta untuk mengetahui efektifitas rebusan daun sirih (Piper betle L.) lebih berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif atau Gram negatif melalui pewarnaan Gram. Materi penelitian yang digunakan adalah daun sirih hijau tua (Piper betle L.), susu sapi mastitis subklinis, antibiotik penisilin-dihydrostreptomycin, NaCl fisiologis, pewarna safranin dan kristal violet, iodine, decolorize, minyak imersi, 1 liter aquades steril dan Potato Carot Agar (PCA). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah paddle CMT, reagen CMT, cooler box (pendingin), botol schot duran steril, tabung reaksi, vortex, inkubator, object glass, gelas ukur, pipet steril, alkohol, lampu, spritus, autoclave, spidol, label, cawan petri steril, jarum ose, coloni counter dan mikroskop. Metode penelitian ini menggunakan rancangan RAL dengan 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan K : susu mastitis (kontrol), S1 : susu + rebusan daun sirih 1,25 ml, S2 : susu + rebusan daun sirih 2,5 ml, S3 : susu + rebusan daun sirih 5 ml, dan Ab : susu + antibiotik penisilin-dihydrostreptomycin. Parameter yang diamati adalah total bakteri dan pengamatan jenis bakteri berdasarkan gram. Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan uji F, kemudian diuji Duncan apabila signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, rebusan daun sirih mampu menghambat pertumbuhan bakteri pada susu sapi mastitis subklinis, ditunjukkan dari jumlah bakteri pada kelompok perlakuan rebusan daun sirih (S1: 40 x105, S2: 31,4 x105, dan S3: 36 x105cfu/ ml) yang lebih sedikit dibandingkan kontrol (K: 58,4x105cfu/ ml), namun tidak ada pengaruh nyata (P<0,05) antara jumlah bakteri dan konsentrasi pemberian yang berbeda. Efektifitas yang sama ditunjukkan rebusan daun sirih dan antibiotik komersial penisilin-dihydrostreptomycin, dibuktikan dari jumlah koloni bakteri yang tidak beda nyata (P>0,05) antara kelompok perlakuan daun sirih (S) dan antibiotik (Ab: 25 x105 cfu/ ml). Bakteri yang dominan setelah dilakukan pengujian adalah gram negatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian rebusan daun sirih (2,5 ml dan 5 ml) memiliki efektivitas yang sama dengan antibiotik komersial penicillin-dihydrostreptomycin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan bakteri yang dominan setelah dilakukan pengujian adalah Gram negatif.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:48074
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Mar 2016 14:40
Last Modified:21 Mar 2016 14:40

Repository Staff Only: item control page