FITRIA, EKA NURUL (2015) DESAIN DAN FABRIKASI ALAT ION EXCHANGER BERBASIS KARBON AKTIF UNTUK PENGOLAHAN AIR SANITASI DIII TEKNIK KIMIA (Design and Fabrication Ion Exchanger-based Activated Carbon for Water Treatment Sanitation DIII Chemical Engineering). Undergraduate thesis, Undip.
| PDF (COVER, HAL PENGESAHAN, INTISARI, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI) - Published Version 408Kb | |
| PDF (BAB I) - Published Version 94Kb | |
| PDF (BAB II) - Published Version 274Kb | |
| PDF (BAB III) - Published Version 7Kb | |
| PDF (BAB IV) - Published Version 217Kb | |
PDF (BAB V) - Published Version Restricted to Repository staff only 16Kb | ||
PDF (BAB VI) - Published Version Restricted to Repository staff only 255Kb | ||
PDF (BAB VII) - Published Version Restricted to Repository staff only 9Kb | ||
| PDF (DAFTAR PUSTAKA) - Published Version 117Kb | |
| PDF (LAMPIRAN) - Published Version 475Kb |
Abstract
Menurut Kordi (1997), kesadahan adalah banyaknya garam-garam mineral yang larut yang kationnya bervalensi dua, dimana kation tersebut pada umumnya terdiri dari Ca dan Mg dengan anion CO-2 dan HCO3- dinyatakan dengan mg/L CaCO3. Macam-macam kesadahan yakni kesadahan tetap dan kesadahan sementara. Resin ion exchange atau resin penukar ion dapat didefinisi sebagai senyawa hidrokarbon terpolimerisasi, yang mengandung ikatan silang (crosslinking) serta gugus-gugus fungsional yang mempunyai ion-ion yang dapat dipertukarkan. Jenis-jenis resin yakni resin kation asam kuat, kation asam lemah, anion basa kuat, dan anion basa kuat. Prinsip Ion Exchanger adalah pada proses tersebut senyawa yang tidak larut, dalam hal ini resin, menerima ion positif atau negatif tertentu dari larutan dan melepaskan ion lain ke dalam larutan tersebut dalam jumlah ekivalen yang sama. Jika ion yang dipertukarkan berupa kation, maka resin tersebut dinamakan resin penukar kation, dan jika ion yang dipertukarkan berupa anion, maka resin tersebut dinamakan resin penukar anion. Rangkaian alat ion exchanger terdiri dari 3 buah tangki, yaitu tangki penukar kation, tangki penukar anion, dan tangki karbon aktif yang masing-masing terbuat dari FRP. Pada tangki tersebut yang bagian atas terdapat way valve untuk melakukan filter, fast rinse maupun back wash. Metode yang digunakan dalam analisis kadar Ca dan Mg adalah kompleksometri yaitu metode titrasi dimana titran dan titratnya saling membentuk kompleks netral yang yang terdisosiasi dalam larutan. Dalam praktikum ini untuk menguji kesadahan dilakukan dengan alat Ion Exchanger dan Ion Exchanger kombinasi karbon aktif, dengan air sebanyak 110 liter diambil sampel 10 ml tiap 10 menit selama 6 kali. Hasil dari pengamatan didapatkan untuk penurunan nilai kesadahan tanpa enggunakan koombinasi karbon aktif yaitu 1,2 ppm, 1,1 ppm, 0,9 ppm, 0,8 ppm, 0,7 ppm, dan 0,5 pmm. Sedangkan untuk hasil penurunan nilai kesadahan dengan ion exchanger kombinasi karbon aktif didapatkan 1,2 ppm, 1,0 ppm, 0,9 ppm, 0,6 ppm, 0,4 ppm, 0,4 ppm. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan Ion Exchanger kombinasi karbon aktif lebih efektif, karena karbon aktif berfungsi sebagai adsorben yang mampu menyerap ion Ca dan Mg yang terkandung dalam air. (Kesadahan, Ion Exchanger, karbon aktif, resin)
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Faculty of Engineering > Diploma in Chemical Engineering Faculty of Engineering > Diploma in Chemical Engineering |
ID Code: | 47947 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 15 Mar 2016 10:44 |
Last Modified: | 15 Mar 2016 10:44 |
Repository Staff Only: item control page