PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH BOGOR BARAT DALAM KONTEKS KETERKAITAN DESA-KOTA

MULYADI, EDY (2007) PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH BOGOR BARAT DALAM KONTEKS KETERKAITAN DESA-KOTA. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
64Kb

Official URL: http://mpwk.undip.ac.id

Abstract

Wilayah Bogor Barat, secara geografis dan fungsional memiliki keterkaitan dengan wilayah atau kota di sekitarnya yang tercakup dalam pengembangan Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), namun demikian dalam perkembangannya belum sepenuhnya mendukung pengembangan wilayah terutama dalam pengembangan sektor pertanian yang menjadi basis kegiatan wilayahnya. Infrastruktur transportasi juga masih mengandalkan jalur utama (Kota Bogor – Rangkasbitung) yang menghubungkan wilayah Bogor Barat dengan wilayah lainnya, sementara transportasi ke lokasi-lokasi produksi masih menjadi kendala. Akibatnya kegiatan wilayah masih terkonsentrasi di wilayah sekitar jalur utama, sementara kota-kota kecil lainnya sebagai pendorong kegiatan pertanian masih belum berkembang. Dari permasalahan di atas dilakukan penelitian dengan tujuan merumuskan arahan pengembangan ekonomi wilayah Bogor Barat dalam konteks keterkaitan desa-kota (rural-urban linkages), dengan sasaran menganalisis keterkaitan ekonomi wilayah, menganalisis keterkaitan fisik dan pelayanan transportasi dan menganalisis sistem kota. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan skalogram. Kemudian dirumuskan arahan pengembangan ekonomi wilayah Bogor Barat dengan menggunakan analisis SWOT. Keterkaitan ekonomi wilayah ditinjau dari pola pasar, aliran bahan baku dan setengah jadi, aliran modal, aliran belanja, dan keterkaitan produksi. Keterkaitan transportasi khususnya jaringan jalan dan pelayanannya serta sistem kota dilihat berdasarkan jumlah penduduk, jumlah dan jenis fasilitas yang dimiliki oleh desa kota di masing-masing wilayah. Hasil analisis menunjukkan wilayah Bogor Barat memiliki keterkaitan dengan Kota Bogor, terutama dalam pola pasar, aliran komoditi meskipun lebih cenderung ke Kota Jakarta, dan aliran pedagang dan pembeli, sedangkan aliran modal khususnya di pertanian masih rendah juga aliran produksi yang melihat hubungan sektor pertanian dan industri pengolahan masih belum berkembang. Kedua wilayah dilayani oleh jaringan jalan propinsi dan pelayanan angkutan, yang menghubungkan keduanya. Secara internal pelayanan transportasi terkonsentrasi menuju ke jalan utama khususnya ke Kota Leuwiliang. Hirarki kota wilayah Bogor Barat terdiri dari Kota Leuwiliang sebagai kota orde I, Kota Parung Panjang sebagai orde II, Kota Jasinga, Tenjo dan Rumpin sebagai orde III dan kota-kota lainnya sebagai orde IV. Kota-kota orde I dan II merupakan pusat-pusat aktivitas wilayah yang memiliki orientasi ke Kota Bogor (Kota Leuwiliang) Jakarta dan Tangerang (Kota Parung Panjang), sedangkan orde III dan IV sebagai sentra produksi. . Keterkaitan wilayah terhadap arahan pengembangan ekonomi wilayah diarahkan pada pengembangan lahan dan komoditas pertanian, penguatan petani, perluasan jaringan pemasaran, pengembangan kota-kota kecil dan prasarana transportasi serta keterkaitan antar sektor. Kata Kunci : keterkaitan desa-kota, pengembangan ekonomi wilayah.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:keterkaitan desa-kota, pengembangan ekonomi wilayah. rural-urban linkages, regional economic development.
Subjects:H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:4786
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:20 Jan 2010 17:44
Last Modified:10 Feb 2010 12:01

Repository Staff Only: item control page