Dengue Hemorrhagic Fever In Indonesia: The Role Of Cytokines In Plasma Leakage, Coagulation And Fibrinolysis

Suharti, Catharina (2001) Dengue Hemorrhagic Fever In Indonesia: The Role Of Cytokines In Plasma Leakage, Coagulation And Fibrinolysis. PhD thesis, Katholieke Universiteit Nijmegen.

[img]
Preview
PDF
75Kb

Abstract

Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemic yang pada tahun 1994 telah menyebar ke seluruh propinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan WHO 1991-1995, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam besarnya jumlah kematioan kasus DBD. Manifestasi klinik infeksi virus dengue bervariasi mulai tanpa gejala, ringan (DF, DHFI, DHFII) dan berat (DHFIII dan DHFIV). Penelitian I tentang diagnosa banding penderita infeksi virus dengue dewasa di Indoensia. Diteliti 118 penderita dewasa penderita dewasa yang memenuhi criteria WHO untuk dengue. Dengan pemeriksaan serologi IgM/LgG ELISA, ternyata hanya 58 penderita dapat dikonfirmasi adanya infeksi baru firus dengue. Untuk menentukan penyebab infeksi pada 60 penderita yang tersisa, dilakukan pemeriksaan serologi tambahan. Pada 20 penderita dapat ditujukkan infeksi baru terhadap: hantavirus (5), chikungunya virus (2), influenza A virus (2), rubella virus (3), Rickettsia typhi (5), Rickettsia tsutsugamushi (2) dan leptospira (2). Gambaran klinik dan laboratorik dari 20 penderita ini mirip dengan 58 penderita dengan dengue. Temuan tentang infeksi virus hanta sebagai penyebab demam berdarah pada manusia merupakan lapoaran yang pertama di Indonesia, sebelumnya pernah dilaporkan adanya infeksi virus hanta pada tikus. Penelitian II tentang gambaran klinik dan resiko kematian pada 50 penderita DSS anak. Dalam penelitian ini kami mencari temuan klinik dan laboratorik yang berasosiasi dngan kematian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efusi pleura bilateral, suatu penanda kebocoran plasma, serta kadar thrombin-antithrombin compleses (TATc), penanda pengaktifan system pembekuan darah, mempunyai asosiasi yang yang bermakna dengan kematian. Penelitian III, IV dan V tentang peran sitokin pada patogenesis DBD. Diduga, sitokin merupakan mediator penting untuk terjadinya kebooran plasma dan pendarahan, keduanya merupakan perubahan patologik khas pada DBD. Dalam penelitian ini kami menemukan bahwa sitokin mempunyai asosiasi yang bermakna dengan (i) penanda kebocoran plasma, (ii) penanda pengaktifan system pembekuan darah, (iii) penanda pengaktifan system fibrinolisis dan (iv) kematiaN

Item Type:Thesis (PhD)
Subjects:R Medicine > RB Pathology
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:478
Deposited By:Mr. Sugeng Priyanto
Deposited On:03 Sep 2009 05:54
Last Modified:03 Sep 2009 05:54

Repository Staff Only: item control page