PENGGUNAAN SHELTER PADA BUDIDAYA KEPITING SOFT SHELL DI KAWASAN PERTAMBAKAN RAKYAT KELURAHAN KASEPUHAN, BATANG

Sunaryo, Sunaryo and Saputra, Suradi Wijaya and Sya’rani, Lahmudin (2007) PENGGUNAAN SHELTER PADA BUDIDAYA KEPITING SOFT SHELL DI KAWASAN PERTAMBAKAN RAKYAT KELURAHAN KASEPUHAN, BATANG. In: SEMINAR NASIONAL PERIKANAN DAN KELAUTAN : “Pengembangan IPTEK Perikanan dan Kelautan Berkelanjutan dalam Mendukung Pembangunan Nasional”, 28 Agustus 2007, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
424Kb

Abstract

Kepiting bakau (Scylla serrata Forsskål, 1775). merupakan salah satu jenis Crustacea, yang memiliki nilai ekonomis penting. Produksi kepiting soft shell yang telah dihasilkan masih belum optimal. Beberapa faktor penyebab rendahnya produksi kepiting bakau di daerah pertambakan antara lain: rendahnya penguasaan teknologi budidaya dan pengelolaan budidayanya masih dilakukan secara tradisional, sehingga mortalitasnya masih cukup tinggi. Oleh karena itu perlu segera dilakukan pemecahan permasalahan melalui perbaikan teknologi budidaya kepiting bakau di daerah pertambakan.Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon penggunaan shelter pada permukaan rakit pada uji coba budidaya kepiting soft shell terhadap pertumbuhan, kelulushidupan, faktor konversi pakan dan jumlah moulting kepiting bakau.Penelitian dilakukan di kawasan pertambakan di Kelurahan Kasepuhan, Kabupaten Batang. Hewan uji menggunakan kepiting bakau (S. serrata Forsskål, 1775), berat awal ± 80 g sebanyak 2000 ekor dengan padat penebaran 15 ekor per m2. Media uji menggunakan air laut salinitas 23 ppt. Pakan menggunakan ikan Petek dengan pemberian sebesar 3% dari berat tubuh hewan uji, frekuensi pemberian sebesar 3 kali per hari, pagi, sore dan malam hari. perbandingan 20 % : 40 % : 40 %. Wadah uji menggunakan bok plastik dengan penutup bambu, berukuran (panjang x lebar x tinggi) 30 cm x 20 cm x 20 cm sebanyak 2000 buah. Wadah uji diletakkan pada rakit bambu berjajar 2 baris berukuran (0,65x14 m2). Pelindung wadah dari penetrasi intensitas sinar matahari langsung diletakkan di permukaan rakit dan dipergunakan sebagai perlakuan. Penelitian menggunakan metode kaji tindak dengan rancangan acak lengkap Penerapan perlakuan, berupa penggunaan shelter (S) dan non shelter (NS). Pada penerapan perlakuan shelter memberikan perbedaan nilai kecepatan pertumbuhan sebesar 0,12 % per hari lebih tinggi, nilai konversi pakan 0,23-0,30 lebih rendah, mortalitas10-15 % lebih kecil, moulting 10-30 % lebih tinggi dari pada sistim pemeliharaan tanpa penggunaan shelter. Kualitas air yang meliputi salinitas, suhu, oksigen terlarut, pH, ammoniak, kecerahan di lokasi pemeliharaan kepiting bakau masih cukup layak untuk mendukung kehidupan kepiting. Dalam pemeliharaan kepiting soft shell diperlukan pelindung untuk menghindari besarnya kematian akibat pengaruh langsung penetrasi intensitas sinar matahari. Adapun dalam penggunaan pelindung perlu dicarikan alternatif bahan yang secara ekonomi menguntungkan. Pelindung pohon bakau merupakan salah satu bahan yang cukup baik untuk kehidupan kepiting bakau disamping itu mempunyai fungsi ganda untuk memperbaiki lingkungan dan melindungi abrasi pantai.

Item Type:Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fisheries
ID Code:47719
Deposited By:Mr. Sugeng Priyanto
Deposited On:25 Feb 2016 16:23
Last Modified:25 Feb 2016 16:23

Repository Staff Only: item control page