FUNGSI LATEN RUANG JALAN MALIOBORO JOGJAKARTA

Abstract

Secara fisik jalan merupakan bagian dari sistem transportasi yang berfungsi sebagai sarana berlalu lintas tidak hanya oleh kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor bahkan manusia. Namun ketika jalan dilihat sebagai sebuah ruang tiga dimensi, dengan pelingkup berupa fasad bangunan, pepohonan, dan unsur-unsur street furniture, maka jalan tidak lagi hanya sekadar dilihat sebagai sarana berlalu lintas namun ruang jalan akan dilihat sebagai sebuah place. Sebuah seting seperti jalan misalnya, memiliki fungsi manifes yaitu fungsi dasar atau fungsi tetap dari suatu lingkungan binaan yang ditentukan/ direncanakan sejak awal dan kegiatan manifes adalah kegiatan spesifik dari fungsi tersebut. Namun ruang jalan juga mempunyai fungsi laten yang merupakan ”fungsi sampingan” yang terjadi kemudian karena adanya kegiatan-kegiatan ”varia” yang muncul meskipun biasanya tidak dipertimbangkan sebelumnya dalam perencanaan. Ruang jalan Malioboro Jogjakarta merupakan ruang jalan yang tidak hanya mempunyai fungsi manifes namun juga kaya dengan fungsi-fungsi laten. Kekayaan fungsi laten di ruang jalan ini disebabkan oleh keberjalinan antara ruang jalan ini dengan nilai-nilai kehidupan sosial-ekonomi-budaya-politik yang dikembangkan oleh pelaku ruangnya secara menyejarah akan membentuk fungsi-fungsi laten secara alamiah. Eksistensi fungsi laten ruang jalan Malioboro menjadi sangat penting sebagai upaya memperkuat eksistensi dan karakter ruang jalan itu sendiri.