Nunggraeni, Desy Restu and Sulchan, Muhammad (2015) Pengaruh Konseling Modifikasi Gaya Hidup terhadap Asupan Kolesterol, Kadar Kolesterol High Density Lipoprotein (HDL), dan Kadar C-Reactive Protein (CRP) pada Remaja Obesitas dengan Sindrom Metabolik. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF (Undergraduate Thesis) - Accepted Version 1061Kb |
Official URL: http://expocpnsbumn.blogspot.co.id/
Abstract
Latar Belakang: Peningkatan prevalensi obesitas sentral cenderung meningkatkan prevalensi sindrom metabolik (SM). Obesitas dapat mempengaruhi penurunan HDL yang merupakan salah satu kriteri SM dan meningkatkan kadar CRP. Modifikasi gaya hidup berupa pengaturan asupan makanan dan aktivitas fisik dapat mengurangi risiko SM. Metode: Penelitian non-randomized pre-post test control group design diikuti oleh 27 remaja obesitas dengan SM. Sebelas remaja pada kelompok konseling intensif mengikuti konseling modifikasi gaya hidup selama 2 bulan dan enam belas remaja pada kelompok konseling tidak intensif hanya mendapat konseling awal. Kualitas diet, aktivitas fisik, asupan kolesterol, kadar HDL, dan kadar CRP diukur sebelum dan sesudah intervensi. Uji statistik yang digunakan adalah paired t-test, Wilcoxon , independent t -tes, dan Mann Whitney. Hasil: Konseling modifikasi gaya hidup meningkatkan kualitas diet dan aktivitas fisik, juga menurunkan kadar CRP. Pada kelompok konseling intensif, variabel yang memiliki perbedaan signifikan adalah kualitas diet (p=0,006) dan CRP (p=0,028), sedangkan kelompok konseling tidak intensif yang memiliki perbedaan signifikan adalah kualitas diet (p=0.040), aktivitas fisik (p=0,001), dan kadar CRP (p=0.180). Kualitas diet pada kelompok konseling intensif lebih baik daripada kelompok konseling tidak intensif (1,09 dibanding 0,81). Peningkatan aktivitas fisik lebih tinggi pada kelompok konseling tidak intensif (1.089,47 MET-menit/minggu) dibandingkan kelompok konseling intensif (179,409 MET-menit/minggu). Penurunan kadar CRP pada kelompok konseling intensif lebih besar dibandingkan dengan kelompok konseling tidak intensif (2,91 mg/dL dibanding 1,21 mg/dL). Simpulan: Konseling modifikasi gaya hidup meningkatkan kualitas diet dan aktivitas fisik, juga menurunkan kadar CRP. Konseling modifikasi gaya hidup yang dilakukan secara intensif lebih meningkatkan kualitas diet dan menurunkan kadar CRP dibandingkan dengan konseling tidak intensif, tetapi tidak terbukti meningkatkan aktivitas fisik, kadar HDL, dan menurunkan kolesterol.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sindrom metabolik, konseling modifikasi gaya hidup, asupan kolesterol, HDL, CRP |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science |
ID Code: | 47050 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 07 Dec 2015 15:13 |
Last Modified: | 07 Dec 2015 15:13 |
Repository Staff Only: item control page