RumahSusunSederhanaSewa di KelurahanKaligawe Kota Semarang

Rianto, Sigit and Malik, Abdul and Bharoto, Bharoto (2015) RumahSusunSederhanaSewa di KelurahanKaligawe Kota Semarang. Undergraduate thesis, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
652Kb
[img]
Preview
PDF
324Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

3760Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1077Kb
[img]
Preview
PDF
527Kb
[img]
Preview
PDF
258Kb
[img]
Preview
PDF
2034Kb

Abstract

Tingginya harga lahan menyulitkan kalangan masyarakat berpendapatan rendah untuk memperoleh perumahan formal yang layak sebagai tempat tinggal. Oleh karenanya, kaum miskin membangun rumah secara swadaya di lahan milik negara maupun instansi negara yang tidak diperuntukkan untuk bermukim dengan kemampuan ekonomi yang ala kadarnya. Rumah-rumah tersebut kemudian tumbuh menjadi sebuah permukiman masyarakat yang berkembang secara sporadis dan biasanya memiliki pola pembangunan yang tidak teratur dan biasa disebut sebagai permukiman informal.Seperti halnya warga yang tinggal di bantaran sungai kanal banjir timur di Kecamatan Gayamsari Kota Semarang yang merupakan area permukiman liar terbesar di bantaran sungai kanal banjir timur.Memang warga yang tinggal di kawasan ilegal merupakan pelanggaran dan pemerintah kerap melakukan penggusuran, tanpa adanya solusi bagi mereka selanjutnya. Seharusnya, pemerintah bisa mengakomodasi hal ini dengan melakukan relokasi ke kawasan yang sesuai. Dengan penyediaan lahan tersebut, pemerintah bisa membangun suatu kawasan tempat tinggal terpadu berbentuk vertikal (rumah susun) untuk disewakan kepada mereka. Namun, pembangunan rusun tersebut juga harus Masyarakat lapisan bawah tidak mudah menempati rumah hunian bersusun. Masyarakat berpenghasilan rendah ini biasa hidup secara out-door living (Haryono, 2007). Berbeda dengan masyarakat kelas atas yang lebih bersifat indivisualis, masyarakat berpenghasilan rendah memiliki pola hidup komunal.Berdasarkan kenyataan, bahwa masyarakat golongan ini sebelumnya telah menjalani corak kehidupan tertentu berdasarkan keadaan sosial-ekonomi mereka di dalam lingkungan khusus dan akhirnya membentuk tingkah laku tertentu pula. Maka, corak seperti ini pula yang harus mendasari pendekatan perancangan yang akan dilakukan. Kebiasaan sehari-hari, cara hidup sehari-hari, cara berinteraksi, cara berkomunikasi, cara hidup bertetangga, dan sebagainya ini, merupakan nilai-nilai hidup yang khas, kompleksitas yang mengandung nilai-nilai sosial yang positif

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:46710
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 Nov 2015 10:10
Last Modified:03 Nov 2015 10:10

Repository Staff Only: item control page