PENGARUH PENAMBAHAN SULFUR PADA MATERIAL BETON ASPAL DAUR ULANG TERHADAP KARAKTERISTIK STABILITAS CAMPURAN

David , Edward Tampubolon and Andi , Aswar (2014) PENGARUH PENAMBAHAN SULFUR PADA MATERIAL BETON ASPAL DAUR ULANG TERHADAP KARAKTERISTIK STABILITAS CAMPURAN. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
205Kb

Abstract

Abstrak Dalam dunia konstruksi jalan dikenal beberapa konstruksi jalan. Salah satunya adalah perkersan lentur. Perkerasan lentur merupakan konstruksi yang berbahan utama agregat kasar, agregat halus dan aspal sebagai bahan pengikat. Pada proses pencampuran aspal secara konvensional pada umumnya dikenal Hot Mix Asphalt yang membutuhkan pemanasan yang tinggi agar didapat campuran yang homogen kemudian dihamparkan ke lapangan. Konstruksi perkerasan lentur banyak digunakan karena nyaman dilewati oleh pengendara dan kemudahan dalam proses pembuatan. Tetapi masa layanan, kinerja perkersan jalan akan mengalami penurunan. Pemeliharaan dan rehabilitasi diperlukan untuk meningkatkan layanan. Sepanjang periode pemeliharaan jalan overlay menyebabkan elevasi muka jalan terus bertambah. Cara lain untuk menghemat bahan dan tetap mempertahankan elewasi muka jalan adalah dengan metode daur ulang. Metode daur ulang sangat potensial untuk diterapkan pada kegiatan perbaikan dan pemeliharaan jalan khususnya. Teknik daur ulang ini dilakukan dengan cara menggunakan mesin penggaruk/pengupas lapis permukaan jalan (cold milling) dengan ketebalan tertentu, mengemburkan dan menghamparkannya di atas jalan lama tanpa menambah lapis permukaanya dan dapat meningkatkan nilai struktural jalan. Studi ini dilakukan dengan penelitian laboratorium untuk mengamati perubahan sifat-sifat fisik karakteristik material RAP terhadap hasil uji marshall. Selain itu, pada penelitian ini dilakukan modifikasi dengan penambahan sulfur terhadap aspal yang dapat meningkatkan kualitas material RAP (Reclaimed Asphalt Pavement). Untuk bahan benda uji digunakan bahan bongkahan dari ruas jalan batas kota Semarang-Demak kota Demak Jawa Tengah diambil bulan Mei tahun 2013. Bahan belerang (sulfur) sudah dikenal umum oleh masyarkat Indonesia, oleh karena itu dilakukan penelitian dengan kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5% dan ditambahkan kadar sulfur 0%, 3%, 5% dan 7% dari berat aspal guna mencari optimal penambahan sulfur pada campuran beton aspal material RAP dan dibandingkan dengan spesifikasi Bina Marga. Hasil uji pemisahan (ekstraksi) yang dilakukan bahan bongkahan diperoleh uji abrasi material ¾” dan ½” adalah 18,49% dan 24,22%, memenuhi spesifikasi max. 40%; hasil uji terbaik karakteristik marshall yaitu pada kadar sulfur 5%. Hasil uji rongga (VMA, VIM, dan VFA) menunjukkan ketiga campuran baik dengan nilai (19,17; 6,16; 67,82), spesifikasi (Min. 15%; 3-5%; Min. 65%). Hasil pengujian benda uji (Stabilitas, flow, MQ) menunjukkan ketiga campuran baik dengan nilai Job Mix AC (948,4; 1,99; 474,99), spesifikasi (Min.800; 3 mm; 250 kg/mm). dengan pemanfaatan material jalan secara optimal maka teknik daur ulang dengan penambahan bahan sulfur merupakan salah satu alternative untuk pemeliharaan dan rehabilitasi lapis perkerasan lentur. Kata kunci : RAP, Sulfur, karakteristik Marshall

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering
ID Code:46398
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:14 Sep 2015 08:50
Last Modified:14 Sep 2015 08:50

Repository Staff Only: item control page