ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA DILIHAT DART PERSPEKTIF GENDER (Studi Kasus di Kabupaten Kendal clan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah)

Susilowati, Indah (2002) ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA DILIHAT DART PERSPEKTIF GENDER (Studi Kasus di Kabupaten Kendal clan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah). JURNAL BISNIS STRATEGI, 9, Th. VII . pp. 51-75. ISSN 1410-1246

[img]PDF
Restricted to Registered users only

306Kb

Abstract

Tingkat keberhasilan kepala desa dilihat dari perspektif gender (perempuan clan laki-lakt) akan dianalisis pada penelitian ini. Daerah penelitian yang dipilih adalah Kabupaten Kendal (mewakili daerah pesisir) clan Kabupaten Klaten (mewakili daerah pedalaman). Metode sampling purposif telah dipakai untuk memilih 8 sampel kepala desa/ kelurahan dan 173 sampel dari masyarakat (wakil rakyat). Statistik desknptif clan uji beda rata dipakai sebagai alat analisis pada penelitian ini. Gaya kepemimpinan kepala desa/ kelurahan yang dipersepsikan oleh masing-masing responden menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa kepala desa/ kelurahan mereka cenderung bertindak demokratis dalam gaya kepemimpinannya (rating I). Sedangkan untuk rating 11 adalah dipersepsikan bahwa banyak para pemimpin pemerintahan desa mereka bergaya kepemimpinan campuran antara demokrats clan otoriter Secara umum dapat dikatakan bahwa tipe hubungan dad tangga kepemimpinan yang terbanyak adalah pada tangga kepemimpinan yang ke-7. memberikan empati (42,0 persen) diikuti dengan tangga ke-6: suka melibatkan did (32,4 persen) clan tangga ke-8: dapat menggerakkan masa (12,5 persen). Berdasarkan uji perbedaan rata-rata yang telah dilakukan terhadap efektivitas keberhasilan kepemimpinan dari kepala desa/ lurah dilihat dad perspektif gender nampak bahwa temyata secara statistik tidak memberikan perbedaan yang signifikan (berarti) dari kesemua komponen (ada lima faktor) yang diuji. Dari hasil temuan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebenarnya kompetensi manajerial dari kepala desa atau kepala kelurahan laki-laki adalah tidak berbeda dengan kompetensi manajerial dari kepala desa atau kepala kelurahan perempuan. Sehingga sebaiknya peluang untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan (baik politis maupun tidak politis) sudah selayaknya untuk diberikan kepada pihak yang mempunyai kompetensi manageral dan strategi dengan tidak bias kepada masalah gendernya.

Item Type:Article
Subjects:H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions:Faculty of Economics and Business > Department of Economics and Development Studies
ID Code:4628
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:20 Jan 2010 10:03
Last Modified:20 Jan 2010 10:03

Repository Staff Only: item control page