HUBUNGAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT PNEUMONIA BALITA DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SPASIAL DI KECAMATAN SEMARANG UTARA

SYANI, FAUZIAH EL (2015) HUBUNGAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT PNEUMONIA BALITA DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SPASIAL DI KECAMATAN SEMARANG UTARA. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
40Kb

Abstract

Kasus pneumonia balita di Kecamatan Semarang Utara memiliki tren yang meningkat dari tahun 2011 sampai tahun 2013. Kecamatan Semarang Utara memiliki karakteristik kondisi lingkungan yang sangat buruk, kepadatan tinggi, dan sangat rentan terhadap penyakit menular sehingga memungkinkan untuk terjadinya persebaran pneumonia balita namun, belum diketahui bagaimana pola sebaran kasus tersebut secara spasial dikaitkan dengan faktor risiko lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis spasial kejadian pneumonia balita yang dihubungkan dengan jenis bahan bakar, suhu, kelembaban, kepadatan hunian, kepadatan penduduk, kepadatan rumah, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan dengan unit analisis RW sebesar 28 RW di Kelurahan Bandarharjo dan Tanjung Mas. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS). Sampel penelitian ini sebesar 98 responden menggunakan metode proporsional random sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner, lembar observasi, dan pengukuran titik koordinat menggunakan GPS. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis spasial. Hasil univariat adalah jenis bahan bakar berisiko 97 responden, suhu berisiko 89 rumah, kelembaban berisiko 61 rumah, kepadatan hunian tinggi 45 rumah, kepadatan penduduk tinggi 24 RW, kepadatan rumah tinggi 18 RW, tingkat pendidikan ibu rendah 47 responden, dan tingkat pendapatan rendah 36 responden. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara kelembaban (p<0,001), kepadatan hunian (p=0,005), kepadatan penduduk (p=0,038), dan tingkat pendapatan (p=0,003) dengan kejadian pneumonia balita. Kesimpulan adalah analisis spasial pola persebaran kejadian pneumonia di Kelurahan Bandarharjo dan Kelurahan Tanjung Mas menunjukkan pola mengelompok. Pola persebaran faktor risiko lingkungan yang dominan terhadap pneumonia balita adalah kepadatan penduduk, kelembaban, dan tingkat pendapatan. Kata Kunci: Pneumonia, balita, analisis spasial, faktor risiko lingkungan, Semarang Utara

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:45924
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:10 Jul 2015 14:44
Last Modified:10 Jul 2015 14:44

Repository Staff Only: item control page