Ukuran-Ukuran Anatomis Yang Berperan Dalam Kekuatanekstensi Dan Rentang Gerak Punggung Sebuah Kajian pada Cabang Olah Raga Senam, Renang dan Angkat Besi

Susanto, Hardono (1998) Ukuran-Ukuran Anatomis Yang Berperan Dalam Kekuatanekstensi Dan Rentang Gerak Punggung Sebuah Kajian pada Cabang Olah Raga Senam, Renang dan Angkat Besi. PhD thesis, UGM Yogyakarta.

[img]
Preview
PDF
55Kb

Abstract

Dalam rangka peningkatan prestasi olahraga dilakukan kajian denganmenggunakan besaran ukuran-ukuran anatomis tertentu sebagai petunjuk factor struktur alat gerak tubuh dalam menentukan kemampuan fungsionalnya. Disamping itu diketahui bahwa latihan menyebabkan perubahan tertentu pada struktur alat gerak tubuh. Kajian ini memusatkan perhatian pada factor struktur truncus dan tungkai dengan kemampuan fungsional berupa kekuatan ekstensi punggung (KEP) dan rentang gerak punggung (RGP). Sebagai tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui ukuran-ukuran anatomis tertentu yang berhubungan dengan kekuatan ekstensi dan rentang gerak punggung, serta untuk mengetahui profil hubungan itu; (2) mengetahui perbedaan dalam kekuatan ekstensi punggung, rentang gerak punggung dan ukuran-ukuran anatomis tertentu antara kelompok berprestasi dan kelompok tidak berprestasi, dan (3) mengetahui pola hubungan antara ukuran anatomis tertentu yang memberikan kekuatan ekstensi dan rentang gerak punggung dengan prestasi, yang dipengaruhi oleh latihan. Dilakukan dua jenis penelitian : (1) Penelitian potong silang dilakukan pada atlet senam, renang, dan angkat besi, pria maupun wanita dari kelompok berprestasi (P) dan kelompok tidak berprestasi (TP), dengan memperhatikan factor umur, jenis kelamin, latihan dan aktivitas fisik. Penelitian ini untuk mencapai tujuan penelitian pertama dan kedua; (2) Penelitian eksperimental kuasai pada perenang pemula pria (n=30) dan wanita (n=30). Ukuran anatomis yang diteliti adalah yang berbeda bermakna antara kelompok TP dan P sekaligus pada atlet renang pria dan wanita dari penelitian pertama. Prestasi diukur dengan catatan waktu kecepatan (CWK). Penelitian ini untuk mencapai tujuan penelitian ketiga. Hasil penelitian pertama menunjukkan adanya beberapa ukuran anatomis pada truncus dan tungkai yang berhubungan bermakna dengan KEP dan RGP dalam bidang sagital (sg), bidang frontal (fr) dan bidang horizontal (hr). Ukuran anatomis itu antara lain tinggi duduk, ukuran T12-S2 lurus dan lima ukuran anatomis yang menunjukkan elastistas m, rectus abdominis (setelah jarak processus xiphoideus-sysphisis pubica ekstensi dan tegak biasa,rasio selisih tersebut dan tinggi abdominal, rasio uji angkat dagu dan tinggi duduk, rasio selisih tinggi xiphoid dan tinggi symphision dengan tinggi duduk, rasio selisih tinggi L3-4 dan tinggi umbilicus dengan tinggi duduk berhubungan bermakna dengan KEP (p<0.05) pada kelompok P. atlet angkat besi pria. Ukuran yang menunjukkan arah tarikan dan volume m. gluteus maximus dan mm. femoris posteriors, volume m. gastrocnemius dan m. soleus berhubungan bermakna dengan KEP (p<0.05). Lima ukuran anatomis yang menunjukkan elastisitas m. rectus abdominis tersebut di atas berhubungan bermakna dengan RGP sg (p<0.01) pada kelompok P angkat besi pria, dan juga dengan RGP fr (p<0.01) pada kelompok P. pesenam pria maupun wanita dan kelompok P angkat besi pria. Uji jangkauan dan uji dahi ke lutut berhubungan bermakna (p<0.05) dengan RGP hr pada perenang pria P. KEP pada kelompok P lebih besar daripada kelompok TP untuk atlet angkat besi pria (p<0.01), daripada wanita (p<0.05), RGP fr dan RGP hr pada pesenam lebih besar pada kelompok P daripada kelompok TP (p<0.01). RGP hr perenang pria lebih besar pada kelompok P bermakna TP (p<0.01). Didapatkan beberapa ukuran anatomis yang berbeda bermakna (p<0.05) antara kelompok TP dan P pada masing-masing cabang olah raga yang diteliti. Dua ukuran anatomis (selisih jarak processus xiphoideus-symphisis pubica ekstensi dan tegak biasa dan rasio selisih tersebut dengan tinggi abdominal) berbeda bermakna (p<0.05) antara kelompok TP dan P atlet renang pria maupun wanita. Hasil penelitian kedua memperlihatkan tidak ada hubungan bermakna (p<0.05) antara kedua ukuran anatomis itu dan CWK pada tiap pengamatan. KEP dan RGP hr berperan lebih besar dalam hubungan dengan CWK. Hal ini menunjukkan bahwa latihan dan CWK pada perenang pemula pria maupun wanita.

Item Type:Thesis (PhD)
Subjects:R Medicine > RC Internal medicine > RC1200 Sports Medicine
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:458
Deposited By:Mr. Sugeng Priyanto
Deposited On:01 Sep 2009 21:19
Last Modified:01 Sep 2009 21:19

Repository Staff Only: item control page