PENGARUH PAPARAN OBAT NYAMUK D-ALLETRIN TERHADAP BERAT BADAN, PANJANG BADAN, DAN KELAINAN MORFOLOGI BAYI DARI TIKUS WISTAR

Prihati, Dwi Retna (2012) PENGARUH PAPARAN OBAT NYAMUK D-ALLETRIN TERHADAP BERAT BADAN, PANJANG BADAN, DAN KELAINAN MORFOLOGI BAYI DARI TIKUS WISTAR. Masters thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF (Halaman Judul) - Published Version
104Kb
[img]
Preview
PDF (Bab 1) - Published Version
42Kb
[img]
Preview
PDF (Bab 2) - Published Version
65Kb
[img]
Preview
PDF (Bab 3) - Published Version
30Kb
[img]
Preview
PDF (Bab 4) - Published Version
65Kb
[img]
Preview
PDF (Bab 5) - Published Version
730Kb
[img]
Preview
PDF (Bab 6) - Published Version
35Kb
[img]
Preview
PDF (Bab 7) - Published Version
17Kb
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka) - Published Version
38Kb
[img]
Preview
PDF (Lampiran) - Published Version
98Kb

Abstract

Latar Belakang : Paparan d-alletrin pada tubuh dapat memicu pembentukan reactive oxygen species (ROS) dan menimbulkan oxydative stress. Oxydative stress yang berlangsung lama dapat mengakibatkan membran sel rusak bahkan sampai lisis. Apabila sel eritrosit yang hemolisis maka dapat menyebabkan anemia. Anemia dapat mempengaruhi janin yang dikandung, diantaranya berupa pertumbuhan janin terhambat(berat badan, panjang badan) dan kelainan morfologi. Tujuan Penelitian : Membuktikan pengaruh paparan obat nyamuk d-alletrin dengan dosis bertingkat terhadap pertumbuhan janin (berat badan,panjang badan) dan kelainan morfologi selama 19 hari masa kebuntingan. Metode : Disain penelitian adalah randomized post test only controled group. Dua puluh tujuh ekor tikus bunting dibagi secara random menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (K) yang tidak dipapar d-alletrin, kelompok perlakuan P1 dipapar d-alletrin 4 jam, dan kelompok perlakuan P2 dipapar d-alletrin 8 jam selama 19 hari. Analisis statistik one way anova untuk berat badan bayi, kruskal wallis untuk Panjang badan bayi, dan chi square untuk kelainan (perdarahan sub kutis) Hasil : Tidak ada perbedaan berat badan dan panjang badan bayi antara kelompok kontrol , P1 dan P2 dengan nilai p=0,058 dan p=0,072. Perbedaan kejadian perdarahan sub kutis yang bermakna didapatkan antara kontrol dan P2 (p=0,025),tetapi tidak ada perbedaan antara kontrol dan P1 ( p=0,147), serta antara P1 dan P2 dengan (p=0,319). Simpulan : Obat nyamuk d-alletrin dengan paparan 8 jam/hari selama 19 hari masa kebuntingan menimbulkan kelainan (perdarahan sub kutis) Kata Kunci : D-alletrin, berat badan, panjang badan, kelainan morfologi

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:45594
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 May 2015 13:34
Last Modified:13 May 2015 13:34

Repository Staff Only: item control page