Dhiana, Maria Angela and Dieny, Fillah Fithra (2014) HUBUNGAN MUSCLE DYSMORPHIA DENGAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO PADA PRIA DEWASA USIA 19-29 TAHUN ANGGOTA FLOZOR SPORT CLUB SEMARANG. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Submitted Version 533Kb |
Official URL: http://expocpnsbumn.blogspot.com/
Abstract
Latar Belakang: Laki – laki dengan citra tubuh negative berusaha untuk meningkatkan massa otot dengan latihan angkat beban. Latihan angkat beban yang berlebihan dapat menyebabkan muscle dysmorphia (MD). Muscle Dysmorphia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perubahan pola makan pada pria dewasa yaitu konsumsi protein yang berlebihan, membatasi asupan zat gizi non-protein. Perubahan pola makan ini tentu mempengaruhi asupan energy dan protein. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara MD dengan asupan energy dan protein pada dewasa pria usia 19-29 tahun. Metode: Studicross-sectional pada anggota FLOZOR Sport Club Semarang usia 19-29 tahun dengan kriteria inklusi melakukan latihan rutin minimal dua kali seminggu dan tidak sedang menjalani diet khusus karena penyakit tertentu. Tiga puluh Sembilan subjek diambil dengan metode consecutive sampling. Data asupan energy dan protein diperoleh dari food recall 24h dibandingkan dengan AKG untuk warga Indonesia, data skor MD dengan angket Drive for Muscularity Scale (DMS), data antropometri dari pengukuran berat badan, tinggi badan dan persen lemak tubuh, data frekuensi dan durasi latihan serta konsumsi suplemen massa otot diperole hdari kuesioner. Analisis data menggunakan analisis uji korelasi Pearson pada MD dengan asupan energy, karbohidrat dan lemak, dan uji korelasi Spearman pada MD dengan asupan protein. Hasil: Sebanyak 64,1 % (n=25) subjek memiliki kategori persen lemak tubuh kategori fitness. Sebesar 51,3 % (n=20) subjek berlatih 4-5 kali per minggu; 56,4% (n=22) subjek berlatih 90-120 menit per hari. sebanyak 33,3 % (n=13) subjek mengkonsumsi suplemen penambah massa otot. Semuasubjek (n=39) mengalami deficit energy dan karbohidrat tingkat berat. Hanya 10,2 % (n=4) subjek yang asupan proteinnya normal, bahkan terdapat10,2 % (n=4) subjek yang termasuk kategori asupan protein berlebih, semuanya mengkonsumsi suplemen penambah massa otot. Subjek yang mengalami deficit asupan lemak tingkat berat sebesar 89,8 %.Sebanyak 46,2 % (n=18) subjek terdiagnosis mengalami MD. Uji korelasi menunjukan tidak adanya hubungan antara MD dengan asupan energi, karbohidrat dan protein. (p=0,644; p=0,232; p=0,570). Ada hubungan antara MD dengan asupan lemak (r= - 0,369; p=0,021) Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara Muscle Dysmorphia dengan asupan energi, karbohidrat dan protein. Ada hubungan antar aMuscle Dysmorphia dengan asupan lemak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Muscle Dysmorphia, asupanenergi, asupan zat gizi makro, laki – laki dewasa |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science |
ID Code: | 45194 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 02 Mar 2015 15:06 |
Last Modified: | 02 Mar 2015 15:06 |
Repository Staff Only: item control page