PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI KARKAS AYAM BROILER

PRIMASANTI, Rizky Rahmadhani (2014) PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI KARKAS AYAM BROILER. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan dan Pertanian.

[img]
Preview
PDF
578Kb
[img]
Preview
PDF
84Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

209Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

200Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

370Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

864Kb

Abstract

RINGKASAN RIZKY RAHMADHANI PRIMASANTI. 23010110110104. Pengaruh Penggunaan Tepung Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) Terfermentasi dalam Ransum Terhadap Produksi Karkas Ayam Broiler. (the effect of the fermented seaweed (Gracilaria verrucosa) meal in the diet on broiler carcass production). (Pembimbing : Dr. Ir. LUTHFI DJAUHARI MAHFUDZ, M. Sc. dan Ir. WARSONO SARENGAT, M.S.) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung rumput laut (Gracilaria verucosa) terfermentasi dalam ransum terhadap produksi karkas ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 November 2013 sampai 22 Desember 2013 di kandang Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan adalah 150 ekor ayam broiler jantan betina (unsex) umur 1 minggu dengan bobot rata-rata 163,38 ± 24,67 g (CV 3, 04). Ransum menggunakan bahan pakan yaitu tepung Gracilaria verrucosa terfermentasi, tepung Gracilaria verrucosa, bekatul, jagung kuning giling, tepung ikan, bungkil kedelai, PMM, minyak nabati, CaCO3, premix. Alat yang digunakan adalah kandang, lampu, tempat ransum dan minum, timbangan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 6 ulangan, tiap unit percobaan diisi 5 ekor ayam broiler. Perlakuan tersebut meliputi : T0= Ransum tanpa menggunakan tepung rumput laut terfermentasi, T1= ransum menggunakan 5% tepung rumput laut, T2= ransum menggunakan 5% tepung rumput laut terfermentasi, T3= ransum menggunakan 7,5% tepung rumput laut terfermentasi, T4= ransum menggunakan 10% tepung rumput laut terfermentasi. Variabel yang diamati yaitu bobot hidup, bobot karkas, persentase karkas, bobot non karkas, persentase non karkas dan potongan komersial. Data dianalisis ragam menggunakan uji F dan dilanjutkan uji Duncan jika ada pengaruh perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata bobot hidup dalam penelitian ini T0= 1.241,83 g; T1= 1.230 g; T2= 1.229,16 g; T3= 1.251,16 g; T4= 1.085,50 g. Rata-rata bobot karkas adalah T0= 804,33 g; T1= 816,50 g; T2= 802,83g; T3= 834,33 g; T4= 708,50 g. Rata-rata persentase karkas adalah T0= 64,52%; T1= 66,34%; T2= 65,11%; T3= 66,72%; T4=65,25%. Rata-rata bobot non karkas adalah T0= 141,17g; T1= 137,00 g; T2= 131,83 g; T3= 135,67 g; 123,83 g. Rata-rata secara keseluruhan persentase non karkas (kepala dan leher) 9,87% dan kaki 7,1%. dan rata- rata secara keseluruhan persentase potongan komersial meliputi paha atas 14,67%, paha bawah 15,77%, sayap 11,86%, dada 31,86% dan punggung 25,69% Kesimpulan yang diperoleh penggunaan tepung rumput laut (Gracilaria verrucosa) terfermentasi dalam ransum tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot hidup, bobot karkas, persentase karkas, bobot non karkas, persentase non karkas dan potongan komersial.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:45145
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:17 Feb 2015 09:08
Last Modified:17 Feb 2015 09:08

Repository Staff Only: item control page