FAKTOR-FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN RUMAH DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI KELURAHAN KUNINGAN KECAMATAN SEMARANG UTARA

RAMADHANIYANTI, GITA NURINA (2014) FAKTOR-FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN RUMAH DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI KELURAHAN KUNINGAN KECAMATAN SEMARANG UTARA. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. Hasil Rekapitulasi Laporan Bulanan Penderita ISPA tahun 2013 menyebutkan bahwa ISPA di Kelurahan Kuningan memiliki incidencerate(IR) tertinggi diantara empat kelurahan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kepadatan hunian kamar tidur balita, luas ventilasi rumah, kelembaban udara kamar tidur balita, kebiasaan anggota keluarga merokok di dalam rumah, kebiasaan menggunakan obat nyamuk bakar dan kebiasaan keberadaan balita di dapur saat memasak dengan kejadian ISPA pada balita di Kelurahan Kuningan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatoryresearch dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh balita berusia 12-59 bulan di Kelurahan Kuningan dengan status gizi baik dan status imunisasi lengkap sebanyak 558 balita. Sampel sebanyak 64 sampel dengan teknik SystematicRandomSampling. Analisis data menggunakan uji chisquare (CI = 95%, a= 5%). Hasil penelitian menunjukkan proporsi luas ventilasi tidak memenuhi syarat dengan balita menderita ISPA 54,3% dan tidak menderita ISPA 45,7%, kebiasaan anggota keluarga merokok di dalam rumah dengan balita menderita ISPA 56,2% dan tidak menderita ISPA 43,8%. Sedangkan kepadatan hunian kamar tidur balita yang tidak memenuhi syarat sebanyak 65,6%. Didapatkan bahwa ada hubungan antara luas ventilasi rumah (p-value=0,041)dan kebiasaan anggota keluarga merokok di dalam rumah (p-value=0,014). Variabel yang tidak memiliki hubungan yang signifikan diantaranya yaitu kepadatan hunian kamar tidur balita p-value=1,000), kelembaban udara kamar tidur balita (p-value=0,586),kebiasaan keberadaan balita di dapur saat memasak (p-value=0,924), dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk bakar (p-value=0,885). Kesimpulannya adalah bahwa kebiasaan anggota keluarga merokok di dalam rumah merupakan faktor risiko dari kejadian ISPA. Kata Kunci: ISPA, Lingkungan Rumah, Perilaku, Balita

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:44959
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:12 Jan 2015 14:56
Last Modified:12 Jan 2015 14:56

Repository Staff Only: item control page