PERBANDINGAN ANTARA DURASI WAKTU PEMBEKUAN TERHADAP TERJADINYA PEMBUSUKAN JARINGAN PARU-PARU PADA KELINCI

Azis, Syifa Fauziah and Rohmah , Intarniati Nur (2014) PERBANDINGAN ANTARA DURASI WAKTU PEMBEKUAN TERHADAP TERJADINYA PEMBUSUKAN JARINGAN PARU-PARU PADA KELINCI. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
2732Kb
[img]
Preview
PDF
122Kb
[img]
Preview
PDF
628Kb
[img]
Preview
PDF
110Kb
[img]
Preview
PDF
133Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

111Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

90Kb
[img]
Preview
PDF
55Kb
[img]
Preview
PDF
125Mb

Abstract

Latar Belakang: Pada mayat yang harus segera diautopsi namun belum teridentifikasi maka prosedur autopsi ditunda selama 2x24 jam. Suhu sekitar yang rendah terbukti dapat menghambat terjadinya proses pembusukan mayat. Penelitian waktu pembekuan dianggap perlu untuk memperkirakan proses pembusukan yang terjadi pada paru-paru setelah diberi perlakuan pembekuan. Tujuan: Membuktikan lamanya pembekuan dapat berpengaruh terhadap proses terjadinya pembusukan paru-paru pada kelinci. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian Post test only control group design. Sampel adalah kelinci jantan, umur 1-2 bulan, berat badan 0,5 – 1 kilogram, sehat dan tidak cacat. Sampel dibagi menjadi 8 kelompok yaitu 2 kelompok kontrol (K1 dan K2) dan 6 kelompok perlakuan (P1,P2,P3,P4,P5, dan P6). Pada kelompok P1 kelinci mati diletakkan pada refrigerator selama 1 hari. Pada kelompok P2 kelinci mati diletakkan pada refrigerator selama 1 hari kemudian diletakkan pada suhu kamar selama 1 hari. Pada kelompok P3 kelinci mati diletakkan pada refrigerator selama 1 hari kemudian diletakkan pada suhu kamar selama 2 hari. Pada kelompok P4 kelinci mati diletakkan pada refrigerator selama 2 hari. Pada kelompok P5 kelinci mati diletakkan pada refrigerator selama hari kemudian diletakkan pada suhu kamar selama 1 hari. Pada kelompok P6 kelinci mati diletakkan pada refrigerator selama 2 hari kemudian diletakkan pada suhu kamar selama 2 hari. Untuk mengetahui perbandingan durasi waktu pendinginan terhadap proses pembusukan pada paru-paru, lisis sel diamati secara mikroskopis setelah dilakukan pengecatan HE. Data kemudian diolah menggunakan uji beda statistik non-parametrik Kruskal-Wallis kemudian dilanjutkan dengan uji Mann Whitney Test. Hasil: Pada sel paru-paru lisis perbedaan gambaran mikroskopis yang bermakna didapatkan pada kelompok P1 dibandingkan dengan P3 (p=0,021), P4 dibandingkan dengan P5 (p=0,021), P4 dibandingkan dengan P6 (p=0,021), K1 dibandingkan dengan P4 (p=0,021), K2 dibandingkan dengan P3 (p=0,021), dan K2 dibandingkan dengan P5 (p=0,021), sedangkan pada kelompok P1 dibandingkan dengan P2 (p=0,773), K1 dibandingkan dengan P1 (p=0,773), K2 dibandingkan dengan P2 (p=0,564), dan K2 dibandingkan dengan P6 (p=0,564) tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Simpulan: Perlakuan tentang lamanya pembekuan terhadap proses terjadinya pembusukan pada paru-paru kelinci menyebabkan perubahan gambaran mikroskopis paru-paru secara bermakna. Kata Kunci: Autolisis, Lisis, Mikroskopis Paru-paru, Paru-paru, Pembekuan Mayat, Pembusukan

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:44885
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:17 Dec 2014 09:21
Last Modified:17 Dec 2014 09:21

Repository Staff Only: item control page