PENGARUH PAPARAN INSEKTISIDA BAKAR BENTUK LINGKAR DAN INSEKTISIDA CAIR TERHADAP SPERMATOGENESIS TIKUS Sprague Dawley DILIHAT SECARA HISTOPATOLOGIS

Akbar, Mohammad Ali and Andar, Erie B.P.S. and Pawitra , Ika (2014) PENGARUH PAPARAN INSEKTISIDA BAKAR BENTUK LINGKAR DAN INSEKTISIDA CAIR TERHADAP SPERMATOGENESIS TIKUS Sprague Dawley DILIHAT SECARA HISTOPATOLOGIS. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
648Kb
[img]
Preview
PDF
124Kb
[img]
Preview
PDF
344Kb
[img]
Preview
PDF
271Kb
[img]
Preview
PDF
296Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

363Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

864Kb
[img]
Preview
PDF
104Kb
[img]
Preview
PDF
679Kb

Abstract

Latar belakang : lingkungan tersusun dari zat-zat kimia yang memiliki pengaruh estrogenik terhadap manusia. Estrogen lingkungan yang dikenal sebagai xenoestrogen dapat ditemukan dalam insektisida yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Efek dari interaksi antara estrogen asing terhadapa system reproduksi pria selama masa neonatus, dapat mengganggu perkembangan organ dan menyebabkan infertilitas. Tujuan : Untuk mengetahui efek klinis dari komponen zat yang mengandung estrogen selama periode perkembangan awal dari tikus jantan terhadap gangguan proses spermatogenesis saat dewasa. Metode : Penelitian ini memiliki desain true experimental dengan post test only control group. Tikus SD yang baru lahir (n-25) secara random dibagi dalam 5 group (Grup kontrol (n=5), estrogen 25 μg (n=5), insektisida bakar (n=5), insektisida cair 3 ml (n=5), and insektisida cair 4 ml (n=5)). Perlakuan diberikan 1 per 2 hari selama 20 hari. Pada usia ke 100 hari, semua tikus dibunuh, dan testisnya diambil untuk dilakukan pengamatan histopatologi dengan pengecatan HE dan dikatageorikan menurut Johnson scor. Hasil : β estradiol 3-benzoate (estrogen poten) yang dipaparkan selama 20 hari menyebabkan penurunan yang signifikan(p <0,05) terhadap jumlah tubulus normal (30,4%) dibandingkan dengan grup kontrol (80,4%). Terdapat peningkatan signifikan dari tubulus dengan kategori late maturity arrest tubule, early maturity arrest tubule, and absence of germ cell tubule dibandingkan dengan grup kontrol (p <0,05). Paparan insektisida bakar bentuk lingkar menyebabkan penurunan signifikan jumlah tubulus normal (38,8%) dibandingkan dengan grup kontrol. (p<0,05). Paparan insektisida cair dosis 3ml menyebabkan penurunan signifikan jumlah tubulus normal (42,8%) dibandingkan dengan grup kontrol (p<0,05). Efek dari paparan insektisida cair dosis 3ml menyebabkan penurunan signifikan jumlah tubulus normal (44%) dibandingkan dengan grup kontrol (p<0,05). Baik insektisida bakar bentuk lingkar maupun insektisida cair menyebabkan peningkatan yang signifikan untuk tubulus dengan kategori late maturity arrest tubule, early maturity arrest tubule (p <0,05) dibandingkan kelompok kontrol. Conclusion : secara umum, paparan 25 μg β estradiol 3-benzoate, insektisida bakar bentuk lingkar dan insektisida cair terhadap tikus SD pada masa neonatus, menyebabkan gangguan pada proses spermatogenesis saat dewasa. Keywords : xenoestrogen, insektisida, spermatogenesis

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QP Physiology
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:44836
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:11 Dec 2014 09:56
Last Modified:11 Dec 2014 09:56

Repository Staff Only: item control page