KIBLAT PENDIDIKAN SARJANA ARSITEKTUR DI INDONESIA

Projokartiko, Wiranto (1991) KIBLAT PENDIDIKAN SARJANA ARSITEKTUR DI INDONESIA. Modul Arsitektur Fakultas Teknik Undip, 1 (1). p. 54. ISSN 0853 - 2877

[img]
Preview
PDF - Published Version
10Kb

Abstract

FENOMENA KEBUDAYAAN DAN ASAS PENDIDIKAN Pendidikan dalah merupakan fenomena makhluk budaya, sehingga pendidikan merupakan gejala kebudayaan. Tugas kebudayaan dari pendidikan proses pendidikan dalah menyampaikan dan mengembangkan kebudayaan dari genersi kegenerasi demi kesejahteraan manusia dan kemanusiaan. Sebagai makhluk budaya, manusia memberi makna pada dunia yang mampu menerobos pada dunia masa depannya. Jangkauan orientasi kemasa depan tersebut akan mendorong pengembangan masyarakat menjadi maju. Termasuk dalam hal ini orientasi dunia pendidikan. Dunia Pendidikan itu sendiri selalu dalam keadaan yang berubah sesuai dengan perkembangan kebudayaan, karena pendidikan menerima tugas budaya yaitu mencerminkan segala nilai nilai kebudayaan yang berlaku sekarang atau mungkin pada saatnya kelak. Sehubungan dengan hal itu maka pendidikan bersifat reflektif, sekaligus berorientsi masa depan. Selain daripada itu pendidikan juga mempunyai tugas mengembangkan mutu dan nilai kebudayaan ketaraf yang lebih tinggi. Oleh sebab itu pendidikan juga bersifat progresif. Dari sifat reklesif dan progresif pendidikan ini, diharapkan perkembangan kebudayaan tidak akan mandeg dan mampu selalu berdialog dengan harapan masyarakat dan jaman. Dengan adanya perkembangan perubahan pendidikan seiring dengan perkembangankebudayaan tersebut makapendidikan masa lalu dengan pendidikan masa sekarang dan yang akan datang, senantiasa mengalami pembaharuan. Secara lebih luas lagi maka perbedaan kebudayaan suatu Bangsa dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda akan membawa perbedaan pula pada system, materi bahkan bentuk pendidikan dan pengajarannya. “Education is thus always an integral part of human culture”(R.Freeman Butts). Menurut Edward B.Taylor segi-segi kebudayaan tidak secara langsung dimiliki manusia sejak lahir, tetapi harus diperoleh manusia dalam suatu usaha, sebagai anggota kehidupan bersama dalam masyarakat. Hal ini dapat dcapai melalui suatu proses pendidikan, baik formal maupun informal. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa : “Kebudayaan adalah merupakan buah budi manusia, sebagai hasil perjuangan manusia tersadap ALAM dan JAMAN atau KODRAT dan MASYARAKAT guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang tertib dan damai” Dalam hal ini PENDIDIKAN adalah merupakan usaha kebudayaan yaitu daya upaya untuk memajukan perkembangan kekuatan batin, karakter, intelektual dan fisik guna kesempurnaan hidup. Perguruan tinggi dapat dipandang sebagai taman pesemaian benih benih kebudayaan bagi suatu bangsa.

Item Type:Article
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:4470
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:19 Jan 2010 15:06
Last Modified:19 Jan 2010 15:06

Repository Staff Only: item control page