STUDI EPIDEMIOLOGI KEJADIAN GOITER PADA IBU HAMIL DI DAERAH PERTANIAN (Studi di Desa Pagerejo Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo)

NINGRUM, LINDA LILIA (2014) STUDI EPIDEMIOLOGI KEJADIAN GOITER PADA IBU HAMIL DI DAERAH PERTANIAN (Studi di Desa Pagerejo Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Abstract

Latar belakang : Goiter adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya. Gangguan fungsi tiroid pada wanita terjadi 4-10 kali lebih sering dibandingkan pada pria dan sering terjadi pada wanita hamil,Beberapa pestisida dapat menyebabkan pembesaran tiroid Faktor lain seperti kandungan iodium dalam garam dan konsumsi goitrogenik dapat menyebabkan gangguan tiroid yang akhirnya menyebabkan goiter. Desa Pagerejo merupakan daerah dengan prevalensi goiter 47,6% yang dikategorikan dalam status endemik berat. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian goiter pada ibu hamil di daerah pertanian Desa Pagerejo Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Subyek penelitian ini adalah semua ibu hamil di Desa Pagerejo yang sampai pada bulan Mei yang berjumlah 51 orang.Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi square.Diagnosa goiter dilakukan dengan metode palpasi, dan form FFQ (Food Frequency Quationare) digunakan untuk mengukur konsumsi goitrogenik. Pemeriksaan kandungan iodium dalam garam dilakukan menggunakan test kit iodium, sedangkan pemeriksaan kadar EIU dilakukan di Laboratorium GAKY Magelang. Hasil : Prevalensi goiter didapatkan sebesar 52,9%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa kandungan iodium dalam garam (p=0,031; PR=3,532; 95%CI:1,099-11,358), keikutsertaan dalam kegiatan pertanian (p=0,0001; PR=10,686; 95%CI: 2,882-39,627), paparan pestisida (p=0,0001; PR=17,25; 95%CI: 4,222-70,478), kadar ekskresi iodium urin (EIU) kurang (p=0,049; PR=0,161; 95%CI=0,031-0,834), dan kadar ekskresi iodium lebih (p=0,001; PR=0,067; 95%CI=0,014-0,332) merupakan faktor risiko kejadian goiter, sedangkan konsumsi goitrogenik bukan merupakan faktor risiko kejadian goiter. Simpulan : Ada hubungan antara kandungan iodium dalam garam, keikutsertaan dalam kegiatan pertanian, paparan pestisida, kadar EIU kurang dan lebih dengan kejadian goiter. Paparan pestisida merupakan faktor yang paling berisiko untuk menderita goiter dan petani memiliki risiko 10,5 kali terpapar pestisida dibandingkan yang bukan petani. Kata Kunci: Faktor risiko, Ibu hamil, Kejadian Goiter

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:44662
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Dec 2014 09:54
Last Modified:04 Dec 2014 09:54

Repository Staff Only: item control page