ARSITEKTUR BERCANDA

Prianto, Eddy (1991) ARSITEKTUR BERCANDA. Modul Arsitektur Fakultas Teknik Undip, 1 (1). p. 44. ISSN 0853 - 2877

[img]
Preview
PDF - Published Version
9Kb

Abstract

LATAR BELAKANG Berbagai gaya dan aliran arsitektur yang mengacu pada konsep arsitektural, system bangunan telah banyak dicoba dan diterapkan dalam karya-karya arsitektur dan akhirnya menjadikan suatu sirkulasi (keterulangan) dipakai dan ditinggalkan lagi manakala tidak dapat memenuhi criteria dan tuntutan aman. Pada dasarnya karya arsitektur tak terlepas dari karya-karya lain disekitarnya, ia memiliki keterkaitan dengan masa lalu, masa kini dan jangkauan masa depan, sehingga menimbulkan “kedinamisan” dalam arsitektur. Hal yang paling mudah kita amati adalah bentuk dalam penampilan dan daya suatu bangunan yang telah berdiri tegak dihadapannya. DK. Ching mengatakan bahwa bentuk merupkan bahasa untuk berkomunikasi terhadap lingkungannya/masyarakat dalam mewujudkan sebuah gagasan, yang umumnya berpedoman dari gaya atau aliran yang berlaku pada masyarakat. Dalam design Methoda, christoper Jones menuliskan tentang ilustrasi sebuah perancang bagaikan sebuah computer, yaitu seorang hanya beroperasi berdasarkan informasi yang diberikan kepadanya dan diikuti sepenuhnya serangkaian langkah-langkah dan daur-daur analitis, sintetis dan evaluatif yang direncanakan hingga ia mengenali yang terbaik dari semua pemecahan yang mungkin dilakukan, sehingga gambaran tentang perancangan yang rasional mirip sekali dengangambar computer manusia. Kejenuhan-kejenuhan melangkah pada perubahan-perubahan dalam bentuk dan gaya, dimana suatu prinsip mendasar yang menimbulkan suatu kejenuhan diantara banyaknya factor-faktor “kegagalan” atau “kekurangan” misalnya tidak merakyat, sangat ortodok, tidak bermakna atau bahkan merusak lingkungan kota apalagi ditunjang dengan perkembangan teknologi yang berkembang dengan pesat, sehingga menimbulkan produk-produk yang mempunyai bentuk-bentuk khusus/ spesifik dan bukan lagi merupakan suatu produk missal. Tapi tang terpenting sebenarnya adanya komunikasi dua arah yang lancer, yang dapat mengakibatkan sesame arsitek cenderung mengacu pada isi (sintaksis) dan juga terhadap masyarakat yang berkaitan erat dalam ekspresi bangunannya, serta kesadaran dari arsitektur sebagai “Bahasa”.

Item Type:Article
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:4463
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:19 Jan 2010 14:53
Last Modified:19 Jan 2010 14:53

Repository Staff Only: item control page