POLA KLINIK TUBERKULOSIS PARU DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERIODE JULI 2012- AGUSTUS 2013

Wahyuningsih, Esther (2014) POLA KLINIK TUBERKULOSIS PARU DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERIODE JULI 2012- AGUSTUS 2013. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
1039Kb
[img]
Preview
PDF
60Kb
[img]
Preview
PDF
612Kb
[img]
Preview
PDF
41Kb
[img]
Preview
PDF
46Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

289Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

58Kb
[img]
Preview
PDF
32Kb
[img]
Preview
PDF
594Kb

Abstract

jumlahnya dan menjadi salah satu masalah kesehatan dunia termasuk di Indonesia. Penyebab kematian terbesar pada kasus Tb paru di Indonesia adalah penggunaan obat yang tidak adekuat, penyakit komorbid, serta Multi Drug Resistant (MDR) Tb. Anamnesis gejala dan tanda, diagnosis yang tepat, pengobatan yang adekuat, penanganan terhadap efek samping obat diharapkan dapat memperkecil angka terjadinya komplikasi dan kematian akibat tb paru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola klinik Tuberkulosis paru yang dirawat di Bangsal Penyakit Dalam RSUP dr. Kariadi Semarang. Metode : Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif, menggunakan 110 catatan medik pasien rawat inap di Bangsal Penyakit Dalam Periode Juli 2012- Agustus 2013 sebagai sample penelitian. Data dideskriptifkan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil: Jumlah penderita Tb paru sebanyak 110 Penderita, terdiri dari 71 kali-laki dan 39 perempuan. Penderita Tb paru paling banyak berada pada usia produktif sejumlah 76 penderita. Gejala klinis paling banyak yaitu batuk lebih dari 3 minggu dan t anda klinis yang umum dimiliki pasien adalah 88,2% penderita memiliki suara fokal fremitus menurun. Penderita Tb paru umumnya mempunyai BTA+.Pada pemeriksaan darah ditemukan 74,54% anemia , 46,36% limfopeni, 60,91% netropeni, dan pada pemeiksaan rotgen 97,3 % penderita yang memiliki hasil foto bayangan berawan / nodular. Penyakit komorbid Tb paru yang terbanyak ada pada penderita awat inap adalah HIV yaitu 20% penderita. Terdapat efek samping obat dari penggunaan OAT yang berpengaruh terhadap kerusakan fungsi hati seseorang. Komplikasi terbanyak terjadi Pneumotorak. Lama rawat inap pasien Tb patu paling banyak 1-2minggu dengan menggunakan asuransi kesehatan. Hasil pengobatan nya sebanyak 91 sembuh dengan perbaikan dan 19 penderita meninggal. Kesimpulan : Hasil penelitian ini memiliki hasil yang hampir sama dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya Kata kunci : Tuberkulosis paru, gejala klinis, komplikasi

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:44615
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 Dec 2014 14:53
Last Modified:02 Dec 2014 14:53

Repository Staff Only: item control page