Rosiana, Alifa Nasyahta and Sofro, Muchlis Achsan Udji (2014) FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOST TO FOLLOW-UP PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TERAPI ARV DI RSUP DR KARIADI SEMARANG. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.
| PDF 683Kb | |
| PDF 218Kb | |
| PDF 341Kb | |
| PDF 201Kb | |
| PDF 357Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 307Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 317Kb | ||
| PDF 182Kb | |
| PDF 2339Kb |
Abstract
Latar belakang: Lost to follow-up pada pasien HIV/AIDS menyebabkan berhentinya terapi dan meningkatkan risiko kematian. Lost to follow-up dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti karakteristik pasien, tingkat pengetahuan, persepsi pasien, dukungan sosial, keterjangkauan klinik VCT, pelayanan klinik VCT, tingkat kepatuhan terapi serta terdapat alasan – alasan lain yang menyebabkan lost to follow-up pada pasien HIV/AIDS. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lost to follow-up pada pasien HIV/AIDS. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan metode cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 83 pasien HIV/AIDS. Data yang digunakan berupa catatan medik dan hasil kuisioner. Data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis dengan uji chi-square. Hasil: Dari 83 responden penelitian, didapatkan 52 pasien lost to follow-up dan 31 tidak lost to follow-up. Dari 52 pasien lost to follow-up, 16 (30,8%) telah meninggal, 28 (53,8%) masih hidup, dan 8 (15,4%) tidak dapat ditelusuri. Pasien yang menyatakan berhenti terapi memiliki alasan untuk tidak berobat lagi diantaranya adalah pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, persepsi pasien yang kurang, pengobatan alternatif, kepercayaan religi, efek samping obat, keterjangkauan klinik VCT, pelayanan klinik VCT yang kurang memuaskan dan dukungan sosial yang kurang. Didapatkan 4 variabel karakteristik pasien yang bermakna secara statistik terhadap lost to follow-up yakni usia (p=0,047), kadar CD4 (p=0,044), lama terapi (p<0,001), dan regimen ARV (p=0,023). Selain itu, didapatkan 4 variabel lain yang bermakna secara statistik terhadap lost to follow-up yaitu tingkat pengetahuan (p<0,001), persepsi pasien (p=0,045), dukungan sosial (p=0,002) dan tingkat kepatuhan (p=0,011). Kesimpulan: Prevalensi lost to follow-up pada pasien HIV/AIDS di RSUP dr Kariadi sebesar 4,5%. Didapatkan 8 variabel yang mempengaruhi lost to follow-up yakni usia, kadar CD4, lama terapi, regimen ARV, tingkat pengetahuan, persepsi pasien, dukungan sosial dan tingkat kepatuhan. Kata kunci: HIV/AIDS, lost to follow-up
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC0254 Neoplasms. Tumors. Oncology (including Cancer) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine Faculty of Medicine > Department of Medicine |
ID Code: | 44450 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 20 Nov 2014 09:37 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 09:37 |
Repository Staff Only: item control page