PERKEMBANGAN FIBROSIS MIOKARD PADA MENCIT DENGAN DIABETES MELITUS YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN

David S., Rigar David and Sobirin, M. Ali (2013) PERKEMBANGAN FIBROSIS MIOKARD PADA MENCIT DENGAN DIABETES MELITUS YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
236Kb
[img]
Preview
PDF
147Kb
[img]
Preview
PDF
455Kb
[img]
Preview
PDF
175Kb
[img]
Preview
PDF
300Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

363Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

138Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

83Kb
[img]
Preview
PDF
937Kb

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Kardiomiopati diabetika adalah salah satu komplikasi DM yang merupakan suatu gangguan yang rumit, dan ditandai beberapa faktor seperti hipertrofi miokard, dan fibrosis intersisial. Belum diketahui kapan fibrosis miokard terjadi pada kardiomiopati diabetika. Tujuan: Mengetahui perkembangan fibrosis miokard dari waktu ke waktu pada mencit dengan diabetes melitus yang diinduksi dengan streptozotocin. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan post test only control group design dengan menggunakan mencit Swiss jantan umur 3 bulan berat 25-35 gram. DM diinduki dengan streptozotocin (STZ). Sebanyak 26 ekor sampel dibagi acak menjadi 4 kelompok : K (tanpa diinjeksi STZ dan dilakukan terminasi hari ke 0), P1 (injeksi STZ dan dilakukan terminasi pada hari ke 3), P2 (injeksi STZ dan dilakukan terminasi pada hari ke 7), P3 (injeksi STZ dan dilakukan terminasi pada hari ke 21). Area fibrosis pada jaringan miokard diperiksa dengan pengecatan Masson’s Trichrome. Normalitas data dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk kemudian data dianalisis lebih lanjut dengan One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD untuk analisa Post-hoc. Hasil: Terdapat peningkatan area fibrosis pada kelompok P1 tidak secara signifikan (p=0.909), dan P2 serta P3 secara signifikan (p=0,031, p=0.000). Peningkatan area fibrosis paling baik ditemukan pada kelompok P3. Simpulan: Perkembangan fibrosis miokard dari waktu ke waktu mengalami peningkatan secara signifikan dimulai dari hari ke 7 setelah injeksi. Kata kunci: Diabetes Melitus, Kardimiopati Diabetika, Fibrosis, Streptozotocin

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:44123
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Oct 2014 09:55
Last Modified:24 Oct 2014 09:55

Repository Staff Only: item control page