Syukur, Muhammad Avicenna Abdul and Sobirin, M. Ali (2013) PENGARUH KOMBINASI EXERCISE TRAINING DAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) TERHADAP HIPERTROFI MIOSIT MENCIT DENGAN DIABETES MELLITUS YANG DIINDUKSIKAN DENGAN STREPTOZOTOCIN. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.
| PDF 335Kb | |
| PDF 185Kb | |
| PDF 262Kb | |
| PDF 27Kb | |
| PDF 419Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 244Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 175Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 87Kb | ||
| PDF 785Kb |
Abstract
Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan ciri – ciri hiperglikemi yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua – duanya. Kardiomiopati diabetika merupakan salah satu komplikasi DM berupa suatu keadaan miopati dicirikan dengan kelainan fungsi diastolik jantung, dilatasi ventrikel, hipertrofi miosit, dan fibrosis interstitial. Kunyit (dengan bahan aktif curcumin) merupakan salah satu pengobatan herbal tradisional yang sering digunakan dalam penanganan DM begitu juga dengan olah raga (exercise training). Tujuan: Mengetahui pengaruh kombinasi pemberian curcumin dan exercise training terhadap hipertrofi miosit pada mencit dengan diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan post test only control group design dengan menggunakan mencit Swiss umur 3 bulan berat 25-35 gram. DM diinduki dengan streptozotocin (STZ). Sebanyak 35 ekor sampel dibagi acak menjadi 5 kelompok : K1 (tanpa diinjeksi STZ), K2 (injeksi STZ), P1 (injeksi STZ + curcumin), P2 (injeksi STZ + exercise training), P3 (injeksi STZ + curcumin + exercise training). Area Hipertrofi kardiomiosit diperiksa dengan pengecatan Masson’s Trichrome. Normalitas data dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk kemudian data dianalisis lebih lanjut dengan One Way ANOVA dan uji Kruskal-Wallis sebagai uji alternatifnya. Hasil: Terdapat penurunan hipertrofi sel pada kelompok P1, dan P3 walaupun tidak signifikan (p=0.977, p=0.691) bila dibandingkan dengan K2. Penurunan area fibrosis paling baik ditemukan pada kelompok P3. Simpulan: Pemberian kombinasi ekstrak kunyit dan exercise training selama 21 hari mampu memberikan tendensi perbaikan hipertrofi miosit walaupun tidak signifikan. Kata kunci: Diabetes Mellitus, Kardimiopati Diabetika, Hipertrofi, Streptozotocin, Curcumin, Exercise Training
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine Faculty of Medicine > Department of Medicine |
ID Code: | 44104 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 24 Oct 2014 07:33 |
Last Modified: | 24 Oct 2014 07:33 |
Repository Staff Only: item control page