PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMAT PYRUVAT TRANSAMINASE TIKUS WISTAR JANTAN

Kusuma, Indra and Witjaksono, Witjaksono (2013) PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMAT PYRUVAT TRANSAMINASE TIKUS WISTAR JANTAN. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
754Kb
[img]
Preview
PDF
406Kb
[img]
Preview
PDF
459Kb
[img]
Preview
PDF
230Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

344Kb
[img]
Preview
PDF
372Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

268Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

207Kb
[img]
Preview
PDF
2140Kb

Abstract

Latar belakang: Dalam dunia kedokteran penggunaan parasetamol sebagai analgesik semakin banyak digunakan di bidang anestesi terutama sebagai pereda nyeri akut paskaoperasi denga derajat ringan hingga sedang karena parasetamol dianggap lebih aman dan efektif. Namun, dibalik keunggulan tersebut, parasetamol juga memiliki efek samping. Dewasa ini terdapat beberapa pustaka dan penelitian yang menjelaskan mengenai efektifitas dan efek hepatotoksik parasetamol namun masih belum jelas mengenai efek parasetamol sebagai obat analgesik terhadap Serum Glutamat Pyruvat Transaminase (SGPT) yang merupakan indikator kerusakan fungsi hati. Tujuan: Mengetahui pengaruh prasetamol dosis analgesik (1000 mg) terhadap kadar Serum Glutamat Pyruvat Transaminase tikus wistar jantan. Metode: Penelitian ini menggunakan true experimental dengan post test only with control group design. Sampel menggunakan tikus wistar jantan sebanyak 21 tikus. Tikus wistar dibagi secara simple random sampling menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol yang tidak diberi parasetamol. Perlakuan 1 yang diberi parasetamol peroral 1000mg 4x sehari selama 2 hari. Perlakuan 2 yang diberi parasetamol peroral 1000mg 4x sehari selama 4 hari. Data diuji normalitasnya dengan Shapiro Wilks. Data dianalisisa dengan One Way Anova yang kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc (LSD). Hasil: Terdapat kenaikan nilai rerata kadar SGPT dari kontrol terhadap perlakuan 1 dan perlakuan 2. Uji Anova didapatkan perbedaan yang bermakna (p = 0.025). Uji Post Hoc didapatkan perbedaan yang bermakna pada kontrol terhadap perlakuan 1 (p = 0.010), dan terhadap perlakuan 2 (p = 0.042). Kesimpulan: Pemberian parasetamol dosis analgesik selama 2 dan 4 hari dapat menyebabkan terjadinya kenaikan kadar SGPT yang bermakna. Kata Kunci: Parasetamol, analgesik, nyeri akut, SGPT, ALT, hepatotoksik

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:43941
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:14 Oct 2014 09:00
Last Modified:14 Oct 2014 09:00

Repository Staff Only: item control page