PENGARUH RHODAMINE B PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 12 MINGGU TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS WISTAR

Pramono, Budiawan and Saebani, Saebani (2013) PENGARUH RHODAMINE B PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 12 MINGGU TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS WISTAR. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
817Kb
[img]
Preview
PDF
451Kb
[img]
Preview
PDF
416Kb
[img]
Preview
PDF
436Kb
[img]
Preview
PDF
244Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

170Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

4Mb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

161Kb
[img]
Preview
PDF
323Kb

Abstract

Latar belakang: Rhodamine B merupakan zat pewarna terlarang penghasil warna merah cerah untuk tekstil yang dipakai di pasaran sebagai pewarna makanan dan minuman. Rhodamine B bersifat karsinogenik, sehingga penggunaannya dalam makanan dan minuman tentunya akan memiliki efek yang buruk pada kesehatan, terutama hepar. Makalah ini dibuat untuk melihat secara lebih jelas efek Rhodamine B terhadap histopatologi hepar tikus Wistar. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Rhodamine B peroral dosis bertingkat pada histopatologis hepar wistar selama 12 minggu. Metode: Penelitian true experimental laboratoric dengan post test only control group design. Sampel penelitian adalah tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi secara acak dengan simple random sampling. Konsumsi Rhodamine B 0 mg/kg BB pada kelompok kontrol; perlakuan I 1/16LD50 (55,44 mg/kg BB); perlakuan II 1/8 LD50 (110,88 mg/kg BB ); perlakuan III 1/4 LD50 (221,75 mg/kg BB); perlakuan IV 1/2 LD50 (443,5 mg/kg BB); perlakuan V 1x LD50 (887 mg/kg BB). Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung gambaran fibrosis hepar. Uji hipotesis menggunakan uji Kruskall-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil: Penilaian skor fibrosis menggunakan “Ishak Scoring System”/ Modified HAI Grading menunjukkan bahwa dari semua sampel kontrol dan perlakuan belum mencapai gambaran fibrosis yang bermakna. Namun, gambaran reaksi radang amat sangat berbeda untuk tiap kelompok perlakuan dimana semakin tinggi dosis (kecuali 1x LD50), keadaan histopatologis sel hepar akan semakin buruk. Kesimpulan: Pemberian Rhodamine B peroral dosis bertingkat pada tikus wistar menyebabkan terjadinya perubahan gambaran histopatologis yang kentara pada hepar tikus wistar. Kata kunci : Rhodamine B, peroral, gambaran histopatologis hepar, tikus wistar

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:43742
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Sep 2014 12:49
Last Modified:24 Sep 2014 12:49

Repository Staff Only: item control page