Rudiarto, Ari (2014) Pertumbuhan, Produksi dan Kualitas Nutrisi Tanaman Orok-Orok dan Jagung Manis sebagai Bahan Pakan yang Ditanam Secara Tumpangsari. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan & Pertanian Undip.
| PDF 810Kb | |
| PDF 87Kb | |
PDF Restricted to Registered users only 299Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 359Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 260Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 1554Kb |
Abstract
RINGKASAN ARI RUDIARTO. 23010110110026. 2014. Pertumbuhan, Produksi dan Kualitas Nutrisi Tanaman Orok-Orok dan Jagung Manis sebagai Bahan Pakan yang Ditanam Secara Tumpangsari. (Growth, Production and nutrient quality of Orok-orok and Sweet Corn Forage Yield in Intercropping System as Feed). (Pembimbing : SUMARSONO dan EKO PANGESTU). Jagung manis merupakan salah satu bahan pangan yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Selain untuk bahan pangan, jerami dapat digunakan untuk bahan pakan ternak ruminansia, meski rendah kandungan proteinnya. Tanaman orok-orok dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak sumber protein dan dapat digunakan sebagai pupuk hijau karena dapat menangkap N bebas dari udara. Tumpangsari menjadi metode yang tepat untuk mengetahui pengaruh perbedaan pola tanam dan kepadatan populasi terhadap kualitas dari tanaman orok-orok dan jagung manis. Perbedaan perlakuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan, produksi dan kualitas nutrisi tanaman orok-orok dan jagung manis. Perbedaan pola tanam dan kepadatan populasi akan menyebabkan adanya persaingan dalam mendapatkan cahaya matahari yang berguna dalam proses fotosintesis, kompetisi unsur hara dalam tanah, air dan ruang tumbuh. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pertumbuhan, produksi dan kualitas nutrisi tanaman orok-orok dan jagung manis sebagai bahan pakan yang ditanam secara tumpangsari. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh perbedaan pola tanam dan kepadatan populasi tanaman orok-orok (Crotalaria juncea L) dengan jagung manis (Zea mays saccharata sturt yang ditanam secara tumpangsari terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas nutrisi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai Januari 2014 di kebun percobaan dan Laboraturim Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Bahan yang digunakan yaitu bibit dari benih tanaman jagung (Zea mays saccharata Sturt), bibit benih orok-orok (Crotalaria juncea L), pupuk kandang, urea, SP 36, KCL. Alat yang digunakan yaitu tugal, karung untuk tempat pupuk, cangkul untuk membajak tanah, meteran untuk mengukur lahan, tali rapia untuk membatasi antar petak dan peralatan laboratorium untuk analisis tanah dan kandungan protein kasar, serta alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan.Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial 3 x 2 rancangan acak kelompok dengan 4 ulangan. Kepadatan tanaman sebagai faktor pertama (6, 12, 16 tanaman/m2 di antara baris tanaman jagung) dan pola tanam sebagai faktor kedua (1 baris dan 2 baris tanaman orok-orok di antara tanaman jagung). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan, produksi dan kualitas nutrisi tanaman orok-orok dan jagung manis. Data yang dikumpulkan dianalisis secara vi statistik dengan analisis ragam dan apabila memiliki pengaruh maka diuji lanjut menggunakan beda nilai tengah untuk menguji perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh nyata (p<0,05) pola tanam terhadap tinggi tanaman, produksi segar dan kandungan NDF orok-orok dan jagung manis. Pola tanam juga berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap jumlah daun tanaman orok-orok dan kandungan PK jagung manis, akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun jagung manis dan kandungan PK orok-orok. Kepadatan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, produksi segar, dan kandungan NDF tanaman orok-orok dan jagung manis, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan PK tanaman orok-orok dan jagung manis. Pola tanam 2 baris dapat menghasilkan kandungan PK jagung manis lebih dari 1 baris. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola tanam dua baris dapat menghasilkan pertumbuhan, produksi dan kualitas nutrisi tanaman jagung manis lebih rendah, tetapi dapat menghasilkan lebih tinggi pertumbuhan, produksi dan kualitas nutrisi tanaman orok-orok dibandingkan satu baris. Kepadatan dari 6 sampai 16 tanaman/m2 tanaman orok-orok menekan pertumbuhan, produksi dan kualitas nutrisi tanaman orok-orok maupun jagung manis, tetapi meningkatkan produksi segar dan produksi BK tanaman orok-orok.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 43700 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 17 Sep 2014 16:06 |
Last Modified: | 17 Sep 2014 16:06 |
Repository Staff Only: item control page