PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata ROXB.) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS PADA AYAM BROILER

ARTANTO, Eriski Dian (2014) PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata ROXB.) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS PADA AYAM BROILER. Undergraduate thesis, Peternakan.

[img]
Preview
PDF
270Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

132Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

198Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

225Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

42Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

340Kb

Abstract

ERISKI DIAN ARTANTO. 23010110110040. 2014 Pengaruh Penambahan Tepung Temu Kunci (Boesenbergia pandurata ROXB.) dalam Ransum Terhadap Performans, pada Ayam Broiler (The Effect of feeding fingerroot (Boesenbergia pandurata ROXB.) Powder on Broiler Performance). (Pembimbing : UMIYATI ATMOMARSONO dan BAMBANG SUKAMTO) Penggunaan aditif alami merupakan usaha untuk meningkatkan efisiensi penggunaan ransum serta mengurangi penggunaan aditif sintetis yang dapat menimbulkan resistensi mikrobia didalam saluran pencernaan ayam broiler, selain itu aditif alami yaitu temu kunci diketahui memiliki zat aktif minyak atsiri, kurkumin dan flavonoid yang mampu meningkatkan kecernaan ransum. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mengkaji pengaruh penambahan tepung temu kunci (Boesenbergia pandurata ROXB.) dalam ransum terhadap performans, ayam broiler. Penelitian dilaksanakan pada 1 November sampai 15 Desember 2013 di Kandang Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Materi dalam penelitian adalah ayam broiler unsex sebanyak 120 ekor umur 7 hari dengan bobot badan awal 137,5 g ± 16,04 g. Setiap unit percobaan terdapat 6 ekor ayam broiler. Rancangan percobaan yang digunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 4 ulangan dengan taraf perlakuan temu kunci (0; 0,8; 1,2; 1,6; 2%). Bahan pakan yang digunakan jagung kuning, dedak halus, bungkil kedelai, tepung ikan, poultry meat meal, minyak nabati, mineral mix dan tepung temu kunci. Data yang diperoleh dianalisis ragam uji F taraf signifikasi 5%, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan tepung temu kunci dalam ransum tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap performans ayam broiler. Konsumsi ransum T0, T1, T2, T3 dan T4 adalah 3.518 g, 2.695 g, 3.805 g, 3.380 g, dan 3.523 g. Pertambahan bobot badan T0, T1, T2, T3 dan T4 adalah 1.409 g, 1.557 g, 1.464 g, 1.513 g, dan 1.554 g. Konversi ransum T0, T1, T2, T3 dan T4 adalah 2,50, 2,40, 2,60, 2,24, dan 2,29. Persentase karkas T0, T1, T2, T3 dan T4 adalah 68,28%, 69,22%, 66,07%, 69,56% dan 69,13%. Meat bone rasio T0, T1, T2, T3 dan T4 adalah 2,39, 2,52, 2,39, 2,40, dan 2,54. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan tepung temu kunci sampai level 2% dalam ransum belum mampu meningkatkan performans ayam broiler.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:43156
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:18 Jun 2014 10:14
Last Modified:18 Jun 2014 10:14

Repository Staff Only: item control page