PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG JAHE MERAH (Zingiber officinale var. RUBRUM) DALAM RANSUM TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN PROTEIN PADA AYAM KAMPUNG PERIODE PERTUMBUHAN (16 - 22 MINGGU)

IRIANTO, Alfian Bagus (2014) PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG JAHE MERAH (Zingiber officinale var. RUBRUM) DALAM RANSUM TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN PROTEIN PADA AYAM KAMPUNG PERIODE PERTUMBUHAN (16 - 22 MINGGU). Undergraduate thesis, Peternakan.

[img]
Preview
PDF
68Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

335Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

234Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

86Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

33Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

404Kb

Abstract

RINGKASAN ALFIAN BAGUS IRIANTO. H2A 009 157. 2014. Pengaruh Penambahan Tepung Jahe Merah (Zingiber officinale var. RUBRUM) Dalam Ransum Terhadap Efisiensi Penggunaan Protein Pada Ayam Kampung Periode Pertumbuhan. The Effect of added Red Ginger Meal (Zingiber officinale var. RUBRUM) in the diet on the Efficiency Protein Utility in Growing Period of Kampung Chickens Diet (Pembimbing : EDJENG SUPRIJATNA dan UMIYATI ATMOMARSONO) Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji penambahan tepung jahe merah dalam ransum terhadap efisiensi penggunaan protein pada ayam kampung periode pertumbuhan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - September 2012 di Kandang Laboratorium Produksi Tenak Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan adalah ayam kampung betina umur 16 minggu, sebanyak 100 ekor dengan rerata bobot badan 1.202,96 ± 8,92 g. Bahan pakan yang digunakan terdiri dari jagung giling, bekatul, tepung ikan, bungkil kedelai, pollard, premiks dan tepung jahe merah. Alat yang digunakan yaitu kandang batteray, timbangan untuk menimbang ayam dan ransum, nampan untuk menampung ekskreta saat total koleksi, blender untuk menghaluskan ekskreta yang sudah kering. Ayam dikelompokkan menjadi 4 kelompok berdasarkan bobot badan, terdiri dari kelompok I (1.000-1.100), II (1.101-1.200), III (1.201-1.300), dan IV (1.301-1.400). Ada 20 unit percobaan dengan tiap unit berisi 5 ekor. Model rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 4 ulangan ransum perlakuan yaitu perlakuan T0 = ransum tanpa penambahan tepung jahe merah, T1 = ransum + tepung jahe merah 0,25%, T2 = ransum + tepung jahe merah 0,5%, T3 = ransum + tepung jahe merah 0,75%, T4 = ransum + tepung jahe merah 1%. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung jahe merah dalam ransum tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi protein, rasio efisiensi protein dan retensi nitrogen. Hasil rata-rata konsumsi protein secara berturut-turut T0, T1, T2, T3 dan T4 sebesar 9,02, 8,22, 9,68, 8,47, 7,98 g/ekor/hari. Hasil rataan rasio efisiensi protein 0,994, 1,001, 0,98, 1,023, 1,131. Hasil rataan retensi nitrogen 1,58, 1,64, 1,34, 1,72 dan 1,73 g. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu penambahan tepung jahe merah sebagai feed additive dalam ransum dari level 0,25-1% tidak dapat meningkatkan efisiensi penggunaan protein ayam kampung periode pertumbuhan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:42696
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:20 Mar 2014 09:29
Last Modified:20 Mar 2014 09:29

Repository Staff Only: item control page