APARTEMEN DI BANDUNG

Abstract

Bandung merupakan kota metropolitan kedua setelah Jakarta dan saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota yang maju di bidang industri, maupun perdagangan. Kota ini pun telah menjadi salah satu tujuan wisata dan bisnis. Gaya hidup yang serba cepat dan praktis mempengaruhi permintaan jenis ruang hunian yang minimalis namun fungsinya tetap maksimal. Pemerintah Kota Bandung merencanakan untuk membagi Kota Bandung menjadi dua Sistem Pelayanan Kota yang berpusat di Gede Bage dan di Alun-Alun agar dapat mendorong perkembangan kota ke arah timur agar perkembangan kota dapat lebih merata. Dari rencana pembangunan tersebut, dapat terlihat bahwa jumlah permintaan hunian di kota Bandung akan bertambah. Hal ini mempengaruhi jumlah pembangunan pada wilayah pusat yang baru. Maka, pembangunan permukiman vertical dirasa dibutuhkan. Penelusuran mengenai apartemen mengawali pembahasan, secara filosofis, tipologi bangunan, dan fungsinya. Lalu mempelajari budaya dan karakteristik Kota Bandung sebagai tempat perencanaan proyek. Kemudian meninjau konsep universal design untuk diterapkan di dalam desain. Karena kesetaraan merupakan hal penting dalam mendesain bangunan. Kesimpulan yang di dapat adalah tapak yang terpilih sebagai lokasi proyek, program ruang yang mampu mengakomodasi kebutuhan pemakai yang diperoleh dari analisis dan studi banding, serta konsep desain yang tidak menghilangkan budaya lingkungan sekitar. Seluruh kesimpulan ini dituangkan dalam sebuah desain berupa gambar arsitektur