FAKTOR PENGETAHUAN SIKAP DAN PRAKTEK (PSP) YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MALARIA (Studi Kasus di Puskesmas Ansus Distrik Yapen Barat Kabupaten Kepulauan Yapen)

Abstract

Latar Belakang. Papua merupakan daerah endenis malaria, angka kesakitan menempati urutan pertama dari 10 besar penyakit dipapua. API Dikabupaten Kepulauan Yapen pada tahun 2005 kasus malaria cukup meningkat angkat kesakitan yaitu; 12.697 / 100 penduduk. Dari delapan puskesmas di Kabupaten kepulauan Yapen. Puskesmas Ansus angka kesakitan cukup meningkat pada tahun 2006 sampai tahun 2007 hal ini disebabkan oleh masyarakat kurangnya tingkat pengetahuan terhadap hidup sehat yaitu, tidak patuh minum obat,tidak ketenaga kesehatan (dokter), tidak kepuskesmas. Juga dapat mempertahakan sikap untuk sulit mengerti tentang manfaat dan penting pakai obat anti nyamuk bakar, pakai obat anti nyamuk oles, menggunakan kelambu, tidur diluar rumah, bepergian ke hutan, bepergian ke kebun, dan juga sulit praktek atau melakukan tindak untuk mencegah dan selalu memberikan peluang bagi nyamuk anopheles yaitu; membuang sampah disekitar rumah, tidak membersihkan pekarang rumah, tidak membersihkan parit, ada genangan air, ada pohon pisang disekitar rumah, tidak terpasang kawat kasa jendela. Tujuan Memperoleh informasi faktor yang mempengaruhi kejadian malaria Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi kasus kontrol adalah penduduk yang menderita sakit malaria dan yang tidak menderita sakit malaria sebanyak 196 Sampel pengambilan data melalui wawancara atau diskusi dan data sekunder. Analisis dilakukan secara bivariat dan multivariate dengan menggunakan regresi logestik. Hasil penelitian: Faktor yang terbukti yang mempengaruhi kejadian malaria adalah berobat kepuskesmas (OR: 2,292 ; 95%, CI: 1,293-4,064). Tidak menggunakan kelambu (OR: 2,562; 95%, CI: 1,428-4,598). Tidur diluar rumah (OR: 2,400; 95%, CI: 1,350-4,266). Bepergian kehutan (OR: 2,502; 95%, CI: 1,407-4,452). Bepergian ke kebun (OR: 2,392; 95%, CI: 1,887-6,099). Membuang sampah (OR: 2,028; 95%, CI: 1,145-3,592). Tidak membersihkan pekarangan rumah (OR:2,638; 95%, CI: 1,476-4,716). Tidak membersihkan parit saluran air (OR: 2,972; 95%, CI: 1,662-5,316). Ada genangan air (OR:2,494; 95%, CI: 1,404-4,432). Ada pohon pisang disekitar rumah (OR: 4,458; 95%, CI: 2,447-8,119). Tidak terpasang kawat kasa jendela (OR: 2,626; 95%, CI: 1,471-4,687). Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi kejadian mal;aria yaitu pengetahuan terhadap kepaatuhan minum obat, Kebiasaan berobat ketenaga kesehatan (dokter), Kebiasaan berobat kepuskesmas. Sikap terhadap pemakaian obat anti nyamuk bakar, Obat anti nyamuk oles, Tidak menggunakan kelambu, Tidur diluar rumah, Bepergian kehutan, Bepergian ke kebun. Praktek terhadap kebiasaan membuang sampah, Kebersihan pekarangan rumah, Pembersihan parit saluran air, Ada genangan air, Adanya pohon pisang disekitar rumah, Tidak terpasang kawat kasa jendela. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Praktek Kejadian malaria, kasus dan kontrol Background Papua is an endemic area for malaria in Indonesia with case rate ranked number one of the big 10 malaria cases in the country. the Annual Parasite incidence in Yapen Islands Regency in 2005 on the malaria case was 12,697 per 100 population, higher than ever before. Of the eight public health centers available in the islands, Ansus Public Health Center had the most significant increase in malaria case for the period of 2006-2007 due poor knowledge of the local people in healthy life, such as drug consumption, medical services, and public health center visits. In addition, most local people still showed their conservative attitudes toward the ideal healthy life, such as going to forest at night, not installing filters, and allowing anopheles mosquitos to grow. To make worse, poor drainage was also among the major causes of malaria in Ansus Islands Regency. Objective This study had objective to get information of factors, which had affected the malaria incidence. Method This study used an observational method by way of control case technique on those suffering malaria compared with those not suffering malaria. there were 196 samples for the study, which were obtained by interviews, discussions, and from the secondary data. These data were then subject to bivariate and multivariate analyses by logistic regression. Results Factors proven to have significant effect on malaria consisted of public health center visit (OR: 2.292; 95%, CI: 1.293-4.064), absence of mosquito filter in the bedroom (OR; 2.562; 95%, CI: 1.428-4.598), sleeping outside the house (OR: 2.400; 95%, CI: 1.350-4.266), forest activities (OR: 2.502; 95%, CI: 1.407-4.452), plantation activities (OR: 2.392; 95%, CI: 1.887-6.099), poor waste disposal (OR: 2.028; 95%, CI: 1.145-3.592), poor home-yard hygiene (OR: 2.638; 95%, CI: 1.476-4.716), poor drainage (OR: 2.972; 95%, CI: 1.662-5.316), poor sanitation and water storage (OR: 2.494; 95, CI: 1.404-4.432), the presence of banana plants around the house (OR: 4.458; 95%, CI: 2.447-8.119), and the absence of filter ventilation for the windows (OR: 2.626; 95%, CI: 1.471-4.687). Conclusion. Factors that affected the malaria incidence consisted of drug consumption obedience, drug consumption receipt from the medical staff, public health center visit, the use of mosquito extinguishers, sleeping outside the hose, forest and plantation activities, poor waste disposal, poor hygiene around the housing, poor drainage and water storage, the presence of banana plants, and the absence of filtering ventilation in the windows. Keywords: Knowledge ,Attitudes, Practices, Affecting Malaria, Control Case.