RELOKASI DAN PENGEMBANGAN SLB A DRIA ADI SEMARANG

Abstract

SLB/A diklasifikasikan sebagai fasilitas pendidikan luar biasa yang memberikan pelayanan pendidikan khusus bagi anak-anak penyandang tunanetra. Seiring bertambahnya jumlah penyandang tunanetra di Kota Semarang, SLB/A Dria Adi Semarang sebagai satu-satunya SLB yang khusus menangani tunanetra dinilai memiliki potensi dan prospek yang baik di masa depan sehingga perlu untuk terus dikembangkan. Selain sebagai tempat pelayanan pendidikan khusus bagi penyandang tunanetra, SLB/A Dria Adi Semarang memiliki potensi sebagai pusat maupun percontohan layanan fasilitas pendidikan tunanetra bagi kota-kota lain di Jawa Tengah. Namun SLB/A Dria Adi Semarang yang sudah ada memiliki berbagai permasalahan. Permasalahan berupa permasalahan pengelolaan, permasalahan desain, serta lokasi tapak. Dilihat dari potensi dan kondisi yang ada maka dapat disimpulkan diperlukan relokasi beserta pengembangan SLB/A Dria Adi Semarang sebagai wadah kegiatan pendidikan, sarana bersosialisasi, dan ditambahkan kegiatan penunjang berupa asrama dengan konsep Universal Design. Metode yang digunakan penulis awalnya dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar melalui literatur mengenai pendidikan luar biasa, tinjauan tunanetra, tinjauan standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 33 Tahun 2008, dan tinjauan mengenai kurikulum SLB. Selain itu juga dilakukan studi banding langsung ke SLBN A Bandung dan SLB/A YKAB Surakarta. Hasil studi banding ini kemudian dijadikan referensi bagi perancangan Relokasi dan Pengembangan SLB/A Dria Adi di Semarang. Tapak yang digunakan adalah tapak yang berada pada BWK VI yaitu Kecamatan Tembalang, Semarang. Selain itu juga dibahas mengenai penataan massa dan ruang dalam bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan Relokasi dan Pengembangan SLB/A Dria Adi di Semarang. Konsep perancangan ditekankan pada penerapan tujuh prinsip Universal Design. Style fasad yang digunakan dalam bangunan adalah bentuk yang diadaptasi adalah bentuk modern yang mampu diharmonisasikan dengan elemen bentuk alamiah, sehingga muncul kesan dinamis dan natural sebagai elemen estetis yang memberi ciri khas.