STRATEGI PENGUATAN KINERJA AGRIBISNIS PADA USAHATANI CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L) DI KABUPATEN TEMANGGUNG

OELVIANI, Renie (2011) STRATEGI PENGUATAN KINERJA AGRIBISNIS PADA USAHATANI CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L) DI KABUPATEN TEMANGGUNG. Masters thesis, Program Pascasarjana Undip.

[img]
Preview
PDF
287Kb
[img]
Preview
PDF
165Kb
[img]
Preview
PDF
144Kb

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1)Mengkaji perilaku produksi usahatani cabai merah di Kabupaten Temanggung, (2) Menganalisis efisiensi usahatani cabai merah di Kabupaten Temanggung, (3) Menganalisis costs and returns dari usahatani cabai merah di Kabupaten Temanggung, (4) Merumuskan strategi penguatan kinerja agribisnis cabai merah di Kabupaten Temanggung. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Oktober-Desember 2010 di Kecamatan Bulu dan Tlogomulyo Kabupaten Temanngung. Responden berjumlah 115 orang terdiri atas 100 orang petani dan 15 keypersons. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif yaitu Perilaku produksi dan usahatani dianalisis secara deskriptif menggunakan fungsi produksi frontier stokastik, efisiensi teknik dan RC ratio.Strategi penguatan kinerjaa gribisnis cabai merah dirumuskan menggunakan metode Analytical hierarchy Process (AHP). Hasil analisis deskriptif terhadap kinerja pengadaan dan distribusi input produksi cabai merah secara umum adalah baik namun masih kurang baik untuk ketepatan varietas pada benih dan pestisida serta ketepatan waktu, jumlah, tempat, dan harga pada pupuk. Fungsi produksi frontier stokastik yang digunakan dan diestimasi dengan menggunakan metode MLE menunjukkan bahwa terdapat lima variabel yang secara universal berpengaruh secara signifikan terhadap fungsi produksi usahatani cabai merah di Kabupaten Temanggung, yaitu luas lahan (X1), tenaga kerja( X2), benih (X3), pupuk organik (X4), pengalaman usahatani (X10). Rata-rata efisiensi teknik usahatani cabai merah adalah 0,8045 dengan RC ratio adalah 1,32.Tiga prioritas utama yang perlu dilaksanakan dalam strategi penguatan kinerja agribisnis cabai merah di Kabupaten Temanggung berdasarkan AHP adalah penyediaan dan akses modal yang diperuntukkan bagi usahatani cabai merah, pendampingan penerapan teknologi budidaya yang tepat kepada petani, dan pemerintah menyediakan sarana pasar agro yang bisa menampung hasil budidaya hortikultura di Kabupaten Temanggung. Untuk memperbaiki kinerja agribisnis cabai merah di Kabupaten Temanggung diperlukan kerjasama antara pihak yang berkepentingan dari unsur akademisi, swasta, pemerintah dan masyarakat. Kata Kunci: kinerja agribisnis, cabai merah, fungsi produksi frontier, AHP The research was conducted (1) to study the production behavior of chilly agribusiness in Temanggung regency, (2) to analyze the efficiency of chili agribusiness in Temanggung regency, (3) to analyze the cost and return form farming chilly agribusiness in Temanggung regency, and (4) formulate a strategy of performance strengthening of chilly agribusiness in Bulu district and Tlogomulyo district, Temanggung regency. The research was carried from October-December 2010. in The production behavior and agribusiness were descriptively analyzed using the stochastic frontier production function, efficiency technique, and ratio of RC. The research employed Analytical Hierarchy Process (AHP) to formulate the strategy of performance strengthening of chilly agribusiness. The result of the descriptive analysis of the process of supplying and distributing the inputs for the production were, in general, good with the exception of the appropriateness interms of the variety of the seeds, the pesticides, the amount, the place and the price of fertilizers and punctuality which were still unsatisfactory. The stochastic frontier production function, which was used and estimated with MLE method, showed that there were five variables which universally gave significant influences toward the production function of chilly agribusiness in Temanggung regency. They were the volume of the filed (X1), manpower (X2), seeds (X3), organic fertilizer (X4), and agribusiness experiences (X10). The technical efficiency average of chilly average of chilly agribusiness was 0,8045 with RC ratio of ratio 1,32. Three important thing to do in the strategy of performance strengthening of chilly agribusiness, assisting suitable technology application for farmers, and urging government to provide agro market infrastructures to accommodate horticulture product in Temanggung regency. Keywords: performance of agribusiness, chilly, frontier production function, AHP

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Agribusiness
ID Code:42343
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:20 Feb 2014 09:42
Last Modified:20 Feb 2014 09:42

Repository Staff Only: item control page