PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN POSO TAHUN 2010

Abstract

Proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara langsung di Kabupaten Poso pada tahun 2010 adalah wujud dari berlakunya Undang – Undang 32 tahun 2004 pada pasal 56 ayat 1 dijelaskan bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Antusias masyarakat dalam proses Pemilukada yang dilaksanakan pada tanggal 02 Juni tahun 2010 tersebut sangat direspon dengan baik oleh publik, apalagi di kalangan pemilih pemula yang baru pertama kali memilih, pemilih yang baru berusia remaja itu tentu belum memiliki wawasan politik yang luas, dimana mereka cenderung menggunakan hak pilihnya hanya berdasarkan ketokohan seorang kandidat yang sudah sangat dikenal di daerah itu. Hal ini disebabkan karena para pemilih cenderung lebih suka mengevaluasi seorang kandidat berdasarkan wujud, latar belakang, serta pengalaman kepemimpinan seorang kandidat Bupati itu. Identifikasi partai juga dapat mempengaruhi sikap pemilih dimana kandidat tersebut didukung oleh partai besar dan berkuasa saat itu. Sedangkan isu – isu dan kebijakan yang ditawarkan merupakan sebuah momentum bagi kandidat untuk melakukan transformasi sistim tatanan kehidupan yang tentunya mempengaruhi opini publik sehingga melakukan tindakan politiknya. Oleh karena itu penelitian ini menfokuskan pada Perilaku Politik Pemilih Pemula menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada di Kabupaten Poso tahun 2010. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskritif kuantitatif, sasaran dalam penelitian ini adalah pemilih pemula yang berumur 17 tahun yang menggunakan hak pilih pertama sebagai warga negara dalam pemilukada Kabupaten Poso tahun 2010, berjumlah 4,515 dari 18 kecamatan. Peneliti mengambil di delapan kecamatan saja dengan menggunakan rumus Slovin responden yang diambil sejumlah 98 responden. Analisis ini menggunakan bantuan SPSS yang meliputi tabulasi silang, regresi linear berganda dengan menggunakan uji F test, uji T test, dan tabel frekuensi. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor figur kandidat tidak berpengaruh, faktor identifikasi partai juga tidak berpengaruh, sedangkan faktor isu dan kebijakan juga tidak berpengaruh terhadap perilaku politik pemilih pemula yang ada di Kabupaten Poso. Koefisien determinasi menunjukan nilai adjusted R adalah 0.40 atau 40 %, hal ini berarti variasi variabel dari ke tiganya dapat menjelaskan hanya 40 % sedangkan sisanya (100% - 40% = 60%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Peneliti sadar bahwa penelitian ini belum begitu sempurna dan sangat memiliki keterbatasan, oleh karena itu sangat diharapkan penelitian yang akan datang dapat menggunakan variabel – variabel lain seperti : Ikatan Primodial, Iklan politik dan variabel lainnya yang lebih mempengaruhi pemilih dalam menggunakan hak politiknya. Kata Kunci : Perilaku Politik Pemilih, Figur kandidat, Identifikasi partai, Isu dan kebijakan The process of implementation of direct local elections in 2010 in Poso dikabupaten is a form of enactment - Act 32 of 2004 in article 56 paragraph 1 explained that the Regional Head and Deputy Head of the candidates elected in the democratic management based on the principles of direct, general, free, confidential, honest and fair. Enthusiastic people in the General Election held on June the year 2010 was highly responded well to the public, especially among voters for the first time you select, the new voter-old teenager would not have a broad political insight, where they tend to use the right their votes based solely on the persona of a candidate who is well known in the land, it is because voters tend to prefer to evaluate a candidate based on the shape, background, and experience a candidate for Regent's leadership. Party identification may also affect the attitudes of voters which candidate is supported by the major parties and the ruling at the time. While the issues - issues and policies being offered is a momentum for the candidate to perform the transformation system which would affect the livelihood of public opinion that political action. Therefore, this study focuses on the political behavior of voters for the first time using their right to vote in the election dikabupaten Poso in 2010. This study uses quantitative analysis deskritif, targeted in this study is that voters aged 17 years who had ever used the first right to vote as citizens in the election district of Poso in 2010 which totaled 4515 from 18 districts, but researchers are only able to take in eight districts are using the Slovin formula respondents are taken only amounted to 98 respondents. This analysis using SPSS, including cross tabulations, multiple linear regression using the F test test, test test T, and frequency tables. From these results it can be concluded that this factor does not affect the figure of the candidate, party identification factor also had no effect, while the factors and policy issues do not affect the political behavior of voters who have dikabupaten Poso. Adjusted coefficient of determination indicates the value of R is 0:40, or 40%, this means that the variation of the all three variables can explain only 40% while the rest (100% - 40% = 60%) is explained by other factors not examined in this study. Researchers realized that the study is not yet so perfect and so has its limitations, therefore it is hoped future studies can use the variables - variables that affect more voters in the use of political rights. Keywords : Political Behavior Voters, candidates figure, Party Identification, Issues and Policies