STUDI PENGARUH PENCAMPURAN ADITIF TERHADAP VISKOSITAS BIODIESEL PADA SUHU RENDAH

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif pengganti solar pada mesin diesel yang terbuat dari minyak nabati dan lemak hewani melalui proses transesterifikasi. Namun viskositas biodiesel akan menjadi lebih tinggi pada suhu rendah yang disebabkan terbentuknya kristalisasi atau gel yang dapat menimbulkan masalah pada saluran bahan bakar. Pada suhu rendah, gel bahan bakar akan menyumbat filter bahan bakar sehingga kerja pompa injeksi bahan bakar menjadi lebih berat. Solusi untuk masalah ini yaitu viskositas biodiesel harus diturunkan menggunakan cara mencampur biodiesel dengan aditif. Aditif yang digunakan sebagai campuran biodiesel adalah aditif generik diethyl ether (DDE) dan aditif komersil Viscoplex 10-330 CFI, masing-masing dengan konsentrasi campuran: 0,0; 0,25; 0,5; 0,75; 1,0; dan 1,25% vol. Suhu pengujian viskositas biodiesel dikontrol mulai 40°C sampai 0°C. Hasil pengujian viskositas biodiesel menunjukkan bahwa dengan pencampuran aditif generik diethyl ether maupun aditif komersil Viscoplex 10-330 CFI pada biodiesel adalah sama-sama dapat menurunkan viskositas biodiesel. Viskositas biodiesel murni yang mula-mula sebesar 5,86 cSt pada 40°C, dengan pencampuran 0,75% aditif generik diethyl ether pada biodiesel, mampu menurunkan viskositas biodiesel sebesar 1,15 cSt (dari 5,86 menjadi 4,61 cSt) pada suhu 40oC. Sedangkan pencampuran 1,25% aditif komersil Viscoplex 10-330 CFI pada biodiesel, mampu menurunkan viskositas biodiesel sebesar sebesar 2,04 cSt (dari 5,86 cP menjadi 3,82 cSt) pada suhu 40oC. Perilaku pencampuran biodiesel dengan aditif dapat menurunkan viskositas sehingga mirip dengan sifat-sifat yang dimiliki bahan bakar solar pada suhu rendah. Penambahan aditif generik diethyl ether maupun aditif komersil Viscoplex 10-330 CFI pada biodiesel, akan menurunkan nilai kalor biodiesel. Penurunan nilai kalor biodiesel adalah berbanding lurus dengan jumlah konsentrasi campuran aditif pada biodiesel. Kata kunci: biodiesel, aditif, viskositas, suhu rendah, nilai kalor. Biodiesel is an alternative to diesel fuel in diesel engines made from vegetable oils and animal fats through the transesterification process. However, the viscosity of biodiesel will be higher at low temperatures due to crystallization or gel formation which can cause problems in the fuel line. At low temperature, gel fuel will clog the fuel filter so the fuel injection pump work becomes more severe. Solutions to reduce the viscosity of biodiesel is prepared by mixing biodiesel with additives. Additives used as biodiesel is a mixture of generic additives diethyl ether (DDE) and commercial additives Viscoplex 10-330 CFI, each with a concentration of the mixture: 0.0; 0.25; 0.5; 0.75; 1.0; and 1.25% vol. Temperature-controlled testing of biodiesel viscosity from 40°C to 0°C. Test results show that the viscosity of biodiesel by mixing generic additives diethyl ether or commercial additives Viscoplex 10-330 CFI on biodiesel is equally able to reduce the viscosity of biodiesel. Viscosity of pure biodiesel was originally for 5.86 cSt at 40°C, by mixing 0.75% a generic additives diethyl ether in biodiesel, biodiesel can reduce the viscosity of 1.15 cSt (from 5.86 to 4.61 cSt) at temperature 40°C. While the mixing of 1.25% commercial additives Viscoplex 10-330 CFI on biodiesel, biodiesel can reduce the viscosity of 2.04 cSt (from 5.86 cP to 3.82 cSt) at temperature 40°C . Biodiesel mixing behavior with additives to reduce viscosity that is similar to the properties owned diesel fuel at low temperatures. The addition of generic additives diethyl ether additives or commercial additives Viscoplex 10-330 CFI on biodiesel, will lower the calorific value of biodiesel. Reduction in calorific value of biodiesel is directly proportional to the number concentration of additives in biodiesel mixture. Keywords: biodiesel, additives, viscosity, low temperature, the heating value.